Beranda » Blog » 10 Jenis Kain Terindah di Dunia, Ternyata Indonesia Masuk Salah Satunya Lho

10 Jenis Kain Terindah di Dunia, Ternyata Indonesia Masuk Salah Satunya Lho

Diposting pada 21 May 2023 oleh GriyatenunOfficial / Dilihat: 156 kali

10 Jenis Kain Terindah di Dunia, Ternyata Indonesia Masuk Salah Satunya Lho

Jenis Kain Terindah di Dunia – Sedikit iseng-iseng, kami mencoba mencari tahu, kain-kain tradisional apa sajakah yang diakui dunia akan keindahannya. Lalu kami mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai kain-kain yang dianggap terindah di dunia tersebut.

Hasilnya kami menemukan 10 jenis kain tradisional yang menurut para ahli kain dan fashion merupakan kain-kain terindah yang pernah ada. Kain- kain ini tersebar di seluruh penjuru dunia dan datang dengan berbagai macam latar belakang budayanya masing-masing. Berikut ini adalah daftar kain tenun terindah di dunia yang perlu anda ketahui. Berikut ulasannya.

Jenis Kain terindah di dunia

Jenis Kain terindah di dunia

1. Kain Tenun Endek

Ya, jangan kaget. Kain tenun endek yang berasal dari Bali, Indonesia ini adalah salah satu kain terindah di dunia. Dahulu hanya dipakai oleh keluarga berkasta tinggi. Namun sekarang bebas dijual dan dipakai masyarakat luas.

Kain Tenun Endek sering dijumpai di Bali dalam bentuk lembaran/kain panjang, sarung, dan selendang, atau yang sering disebut dengan anteng. Bentuk sarung lazim dipakai oleh para laki-laki. Dengan ciri mempunyai sambungan pada bagian tengah atau sampingnya.

Sedangkan Kain Tenun Endek berbentuk kain panjang dipakai oleh kaum hawa. Dengan ciri mempunyai motif ragam hias ikat yang menghias bagian pinggir kain. Pada bagian tengah kain berwarna polos.

Nama Endek berasal dari bahasa setempat yaitu “gendekan” atau “ngendek” yang berarti diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Sebutan tersebut muncul ditengah proses pembuatannya, yaitu pada saat diikat dan kemudian dicelup, benang yang diikat warnanya tetap atau tidak berubah atau di Bali disebut “ngendek”.

Apabila Anda menginginkan informasi lebih banyak dan detil tentang Kain Tenun Endek, Anda dapat membacanya pada artikel kami yang lain dengan judul, Tenun Endek dan Keindahan Khas Bali.

Endek Bali

Endek Bali

2. Kain Sutera Yuzen

Sutera Yuzen merupakan salah satu kain kebanggan negara jepang. Sutera Yuzen dibuat dengan melukiskan pasta beras pada kain. Semua proses dilakukan dengan tangan. Jadi sangat membutuhkan keahlian dan skill yang tinggi.

Secara tradisional, setiap langkah dari proses ini dilakukan oleh seorang ahli di bidangnya. Jadi proses pembuatannya jauh dari mudah.

Sutera Yuzen biasanya dipergunakan sebagai pelengkap untuk kimono, yaitu berupa jubah sutra berbentuk T, yang selalu dikencangkan dari kiri ke kanan dan diamankan dengan ikat pinggang atau selempang yang disebut Obi.

Saat ini kimono dipakai baik dalam acara formal dan informal. Banyak desainer-desainer terkenal dan rumah-rumah produksi fashion internasional mengadopsi kimono dan Kain Sutera Yuzen disesuaikan dengan selera berpakaian orang barat. Antara lain: Donna Karan, Ann Demeulemeester dan The Row.

Kain Sutera Yuzen

Kain Sutera Yuzen

3. Kain Kente

Kain Kente sudah ditenun oleh Orang Asante dan Ewe, suku-suku di Ghana, selama kurang lebih 400 tahun yang lalu. Umumnya tebuat dari campuran kapas dan sutra.

Warna-warna pada setiap potongan kain memiliki arti khusus: Misalnya, hijau menunjukkan tanaman dan pertumbuhan. Warna biru melambangkan kedamaian dan harmoni.

Terdapat lebih dari 300 warna dan pola Kain Kente yang telah didokumentasikan. Kente sering ditemukan di pasar di Accra dalam bentuk jaket, kemeja, gaun, celana, atau tas.

Bintang cantik dan Model terkenal seperti Solange Knowles dan Imani (Channel) pun dikenal menggemari produk kain tenun dari negara Ghana ini. Mereka berdua beberapa kali terlihat memakai Kain Kente dalam acara-acara di muka publik.

Kain Kente

Kain Kente

4. Kain Khadi

Khadi adalah kain dengan sejarah 5.000 tahun. Kain Khadi ini berasal dari Pakistan, Bangladesh, dan India. Marco Polo menulis tentang kain ini dalam bukunya “Perjalanan” pada 1200-an. Lalu kemudian dalam perkembangannya orang-orang Romawi rupanya jatuh cinta pada Kain Tenun Khadi karena kelembutannya.

Kain ini juga dipopulerkan oleh tokoh legendaris Mahatma Gandhi pada tahun 1920an. Pemimpin gerakan kemerdekaan India ini mengenakan kain buatan lokal sebagai cara untuk mendorong kemandirian bangsa dan membuat orang India enggan membeli pakaian Inggris yang diimpor.

Gerakan politik dengan latar belakang budaya ini sungguh memukul penjajah Inggris waktu itu. Keuntungan mereka secara ekonomis menurun drastis dan pengaruh politik mereka juga menurun tajam.

Kain Khadi bisa terbuat dari berbagai macam bahan, seperti: katun, sutra, atau wol. Kain ini biasanya dibuat oleh para pengrajin lokal dari penduduk pedesaan. Sifatnya yang ringan, awet dan sangat tahan lama menjadikan kain ini sebagai bahan pakaian yang disukai.

Biasanya kain ini dibuat menjadi tunik dan jaket. Namun sejalan dengan perkembangan pakaian dan mode, pemakaian Kain Khadi pun mulai meluas. Saat ini beberapa desainer India bahkan mulai menggunakan kain ini dalam koleksi terbaru mereka, termasuk mencampurnya dengan denim.

Kain Khadi

Kain Khadi

5. Kain Kitenge

Kain Kitenge sering disebut juga sebagai “Kain Telekomunikasi”. Merupakan bagian penting dari budaya Afrika bagian Timur. Kain Kitenge dianggap mewakili cara orang Afrika dalam pembawaan dan cara mereka dalam berkomunikasi.

Kain ini dapat dijumpai dalam ribuan desain variasi dan biasa dipakai pada hari-hari besar dan hari libur nasional. Produk turunannya juga ada dalam berbagai bentuk seperti: sarung, gaun, gendongan bayi, dan lain-lain.

Kain ini sering dijual di pasar-pasar kota besar di negara Kenya, Rwanda, maupun Tanzania dengan harga yang relatif murah.

Di tempat ini, Anda bisa bertanya-tanya secara langsung kepada para pedagang, jenis kain, motif dan kualitas kain mana yang bagus. Sekaligus bisa juga Anda sekalian memesan atau mengorder pembuatannya melalui penjahit setempat di lokasi yang sama.

Kain Kitenge

Kain Kitenge

6. Kain Mapuche

Disebut Kain Mapuche karena kain tenun tradisional ini dibuat oleh Suku Mapuche, sebuah suku yang mendiami wilayah bagian tengah dan selatan Chili, juga wilayah Argentina bagian barat daya. Kain Tenun Mapuche dibuat hanya oleh kaum hawa saja.

Keahlian membuat kain ini hanya diturunkan dari seorang ibu kepada anak perempuannya. Konon, semakin pandai seorang gadis membuat kain Mapuche, maka emas kawinnya ketika menikah dari sang suami akan semakin besar.

Bahan yang dipakai untuk membuat kain tenun ini pada awalnya adalah dari rambut alpaka dan llama (hewan-hewan khas daerah ini-red). Namun saat ini umumnya dibuat dari wol domba atau campuran dari ketiganya.

Sifat Kain Tenun Mapuche hangat dan tahan lama. Biasanya kain ini ditemukan sebagai bahan pembuatan ponco, selimut, dan ikat pinggang. Jenis-jenis pakaian dan aksesorisnya tersebut masih dipakai oleh penduduk lokal Mapuche sampai sekarang.

Namun sudah jarang ditemukan diluar wilayah Andes. Walau begitu kadang-kadang, Kain Mapche masih terlihat dijual dipasar-pasar tradisional.

Apabila Anda tertarik membelinya, cara terbaik adalah dengan melalui salah satu dari beberapa organisasi nirlaba seperti Fundacion Chul-Chul, yang bekerja langsung dengan penenun Mapuche. Organisasi ini sangat memperhatikan kesejahteraan penduduk lokal dan kelanjutan dari kerajinan tenun mereka.

Kain Mapuche

Kain Mapuche

7. Kain Bordir Marash

Kain Bordir Marash sudah dipakai oleh para bangsawan di Eropa barat dan Timur selama berabad-abad. Busana kain ini merupakan simbol status mereka didalam masyarakat. Namun pada masyarakat Armenia, kain ini sebenarnya dipakai oleh semua kelas masyarakat.

Nama Marash sendiri adalah sebuah wilayah di sebelah Tenggara Turki (pernah dianggap sebagai daerah bagian dari Armenia). Marash adalah sebuah wilayah yang terkenal karena sulamannya yang sangat rumit.

Gaya khasnya adalah gaya khas budaya Armenia, seperti yang terlihat bentuk-bentuk polanya seperti: simpul dan salib, motif yang sangat spesifik seperti “flower of the seven mountains.” (bunga dari tujuh gunung).

Bordir Marash digunakan untuk barang-barang rumah tangga dan juga ditemukan dalam mas kawin. Barang-barang ini merupakan barang-barang hasil seni juga, selain juga diekspor ke manca negara. Misalnya : taplak meja, seprei, dan sarung bantal, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Kain Bordir Marash

Kain Bordir Marash

8. Kain Sherma

Kain Sherma adalah kain hasil pemintalan dengan tangan oleh para pengrajin wol di daerah Himalaya, Tibet. Proses pembuatannya sangat rumit. Pertama, benang wol dari domba dan yak (sejenis hewan lokal disana yang menyerupai banteng) dikumpulkan dari tempat penggembalaannya di Himalaya yang tinggi.

Kemudian, wol itu dipintal dengan menggunakan tangan. Setelah itu dilakukan proses pencelupan dengan pewarna tumbuhan alami. Selanjutnya dirajut tangan oleh para wanita yang tergabung dalam komunitas penggembala di mana kain ini berasal. Penenun bekerja dengan menggunakan alat tenun kayu kecil yang portabel.

Dari sini akan dihasilkan panel tipis yang biasanya terlihat pada Kain Sherma. Potongan-potongan tersebut kemudian dijahit bersama dan sering dibuat menjadi celemek yang disebut “pangden”.

Pangden adalah kain yang dipakai oleh wanita untuk menunjukkan riwayat perjalanannya dari satu desa ke desa lainnya setelah menikah. Kain ini juga biasa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan sarung bantal dan tas.

Kain Sherma dan semua produk turunannya ini dapat ditemukan di bazar dan pasar di seluruh negeri. Namun jangan sampai tertipu pula, di pasaran terdapat Kain Sherma yang terbuat dari bahan sintetis. Sedikit tips buat Anda agar tidak tertipu oleh pedagang nakal, uji Sherma dengan membakar sedikit sudut kainnya.

Apabila kain tersebut terbuat dari wol asli dan bukan sintetis, maka akan tercium bau seperti rambut terbakar, tidak meleleh seperti plastik.

Kain Sherma

Kain Sherma

9. Kain Jaspe

Dalam sebuah artifak seni Suku Maya, digambarkan orang-orang kuno duduk dibelakang alat tenun membuat sebuah kain yang sangat kokoh untuk berbagai macam tujuan. Termasuk untuk membawa benda-benda berat.

Kain Tenun Jaspe adalah jenis tenun ikat dengan banyak variasi dalam warna dan pola. Salah satu cirinya adalah warna-warna yang dihasilkannya merupakan warna yang solid.

Namun lebih dari itu Kain Tenun Jaspe juga terkenal karena kekuatan dan daya tahannya. Kain Tenun Jaspe dibuat oleh para wanitanya saja, dengan ciri khas adanya “telar de otate“ (tali pengikat dibelakang).

Saat spanyol menyerbu mereka, bangsa penjajah ini juga membawa Agama Katholik dan kain mereka sendiri sekaligus alat pemintalnya. Alat pemintal bangsa Spanyol digunakan oleh penenun laki-laki. Bentuk perpaduan kedua budaya ini terdapat pada “Rebozo”, yaitu sebuah selendang berbentuk persegi panjang yang berukuran panjang juga. Rebozo dibuat dengan bahan Kain Jaspe.

Rebozo ini digunakan untuk membawa bayi, barang-barang yang berat, dan juga sebagai penutup kepala di gereja. Rebozo Jaspe biasanya memiliki pinggiran yang khas yang disebut sebagai punta. Punta ini merupakan bagian dari desain (tidak dijahit) dan kadang-kadang diikat secara rumit. Kain Jaspe dan semua produk turunannya bisa dengan mudah ditemukan disemua pasar dan toko kain tradisional di Meksiko.

Kain Jaspe

Kain Jaspe

10. Kain Tartan

Kain Tartan sering disalah artikan sebagai kain yang mengacu pada sebuah klan/keluarga tertentu di Skotlandia. Hal yang sebenarnya adalah, nama kain ini berasal dari sebuah daerah yang menghasilkannya. Hingga pada awal abad ke-19, beberapa klan di Skotlandia mulai membuat Kain Tartan mereka sendiri.

Kain ini telah dipakai di dataran tinggi Skotlandia selama berabad-abad lamanya. Namun hingga saat ini kepopuleran kain ini tak juga menurun. Banyak perancang terkenal kelas High End menggunakan kain ini dalam produk fashion mereka.

Sebut saja Burberry, Vivienne Westwood, dan Alexander McQueen. Sedikit tips apabila Anda berencana membeli Kain Tartan sendiri, carilah tartan yang diberi label ‘Made in Scotland’. Lalu biasanya produk asli mereka menggunakan bahan benang seperti: wol, kasmir, mohair, atau kombinasi dari beberapa benang tersebut. Jangan malu bertanya kepada penjual darimana asal daerah kain tersebut.

Kain Tartan

Kain Tartan

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai Kain-kain yang Terindah di Dunia. Semoga dapat menambah, paling tidak sedikit wawasan Anda mengenai kain-kain tersebut. semoga Anda selalu dinaungi kesehatan dan kesuksesan.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

10 Jenis Kain Terindah di Dunia, Ternyata Indonesia Masuk Salah Satunya Lho

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

10 Jenis Kain Terindah di Dunia, Ternyata Indonesia Masuk Salah Satunya Lho

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: