12 Tahapan Pembuatan Batik Tulis, Ternyata Inilah yang Membuat Harganya Mahal
12 Tahapan Pembuatan Batik Tulis, Ternyata Inilah yang Membuat Harganya Mahal
Tahap Pembuatan Batik Tulis – Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indonesia yang mendunia, yang tidak hanya disukai dan dikenakan oleh masyarakat Indonesia tetapi juga populer di belahan negara lain, seperti negara Asia, Eropa dan Amerika.
Batik tulis memiliki nilai dan harga yang jauh lebih tinggi daripada batik print atau cap dikarenakan proses pengerjaannya yang memakan waktu yang lebih panjang.

Pembuatan batik tulis
Tahap Proses Pembuatan Batik Tulis
Kisah panjang pembuatan batik dari awal sampai menghasilkan kain batik yang indah secara fisik tidak hanya dilakukan oleh satu orang pembatik yang duduk di bangku pendek yang melukisi kain kosong dengan lilin malamnya, tetapi pembuatan sehelai kain batik membutuhkan beberapa pembatik yang memang ahli dalam tiap proses pembuatan tahap demi tahap.
Berikut ini adalah 12 tahapan dalam proses pembuatan batik tulis untuk menghasilkan batik dengan kualitas tinggi. Simak ulassannya.
1. Nyungging
Nyungging merupakan langkah pertama dalam seluruh workflow pembuatan batik tulis. Istilah ini digunakan oleh para pembatik ketika mereka membuat pola di kertas.
Untuk Anda yang belum tahu, terdapat proses pembuatan rancangan pola di kertas sebelum batik tersebut dibuat. Proses ini mirip dengan pembuatan sketsa pada karya seni lukis lainnya.
Umumnya proses nyungging memakan waktu sekitar 15 menit hingga 1 jam. Tetapi ketika ingin membuat pola batik dengan tema atau pesan tertentu, para seniman pembatik bisa membutuhkan waktu hingga 1 minggu khusus untuk proses nyungging.
Mereka juga membuat lebih dari 1 pola dan saling membandingkan sebelum memutuskan ingin pakai pola yang mana.
2. Njaplak
Selanjutnya adalah proses njaplak atau menyalin pola yang sudah dibuat di kertas ke media kain. Proses perpindahan media dari kertas ke kain ini juga tidak semudah yang Anda kira.
Sebab meskipun sama-sama masih menggunakan pensil, tekstur ketika menggambar di kertas dan menggambar di kain sangat berbeda. Apalagi Anda tidak bisa menghapus di kain hingga bersih layaknya di kertas. Oleh karena itu, kami sarankan gunakan pensil yang tidak terlalu tebal seperti HB atau H.
Jangan lupa buat grid atau garis-garis pembantu agar pola yang digambar di kain bisa lebih rapi dan presisi seperti yang ada di kertas.
3. Nglowong
Sekarang kita masuk ke proses pembuatan batik tulis yang paling utama, yaitu nglowong. Dalam proses ini, Anda membutuhkan canting, alat berbentuk seperti teko yang terbuat dari kayu atau bambu dengan ujung lancip.
Canting diisi dengan malam kemudian digerakan mengikuti pola di kertas. Dalam membatik, Anda perlu berlomba dengan waktu. Sebab malam yang ada di canting akan segera mengeras jika tidak digerakan dengan cepat. Hal ini juga akan membuat hasil batik menjadi kurang bagus karena banyak yang putus.
Dan karena Anda bekerja dengan media kain yang luas, tangan yang memegang canting harus digerakan menggunakan sendi bahu. Beberapa orang perlu membiasakan dulu menggerakan tangan dari bahu karena terlalu sering menulis dengan menggerakan sendi pergelangan tangan.
4. Ngiseni
Tahap Selanjutnya adalah proses ngisen atau ngiseni. Proses ini sebenarnya cukup cepat dan mudah, karena Anda hanya perlu mengisi bagian-bagian yang kosong dalam pola.
Misalnya dalam pola bunga, Anda perlu mengisi kelopak bunga dengan malam seluruhnya. Atau dalam pola hewan, mungkin akan ada beberapa bagian yang harus dipenuhi menggunakan lilin agar bentuknya semakin terlihat jelas.
Karena nantinya pola tersebut tidak bisa diberi warna khusus, Anda perlu membuat bisa menyampaikan bentuk dari pola tersebut hanya dengan silhouette.
5. Nyolet
Proses pembuatan batik tulis tradisional yang selanjutnya adalah nyolet atau memberi warna pada bagian kain tertentu.
Jadi sebelum nantinya dicelup ke cairan pewarna, Anda bisa memberi di bagian-bagian tertentu pada kain agar hasilnya menjadi lebih indah.
6. Mopok
Mopok merupakan salah satu langkah dalam proses pembuatan batik tulis dimana Anda menutupi bagian tertentu dalam pola yang tidak ingin diberi warna.
Proses ini juga dilakukan menggunakan malam. Tapi Anda tidak membutuhkan canting lagi, melainkan diganti dengan kuas yang lebih lebar agar prosesnya lebih cepat.
7. Nembok
Nembok juga mirip dengan mopok. Perbedaannya adalah mopok dilakukan untuk melapisi pola, sedangkan nembok berfungsi untuk melapisi latar belakang dalam kain. Keduanya sama-sama dilakukan agar bagian yang dilapisi tidak terkena cairan pewarna.
8. Ngelir/Nyelup
Proses pembuatan batik tulis yang selanjutnya adalah nyelup atau ngelir. Dikutip dari situs Brainly, langkah ini digunakan dalam proses pewarnaan pada kain batik.
Agar proses pewarnaannya lebih cepat, kain batik tulis akan langsung dicelupkan ke bak atau ember berisi air pewarna. Umumnya warna yang digunakan untuk kain batik adalah warna low saturation dan tidak terlalu mencolok. Misalnya coklat, hijau tua, ungu tua, merah, dan lain-lain. Kemudian kain dijemur hingga kering selama beberapa hari.
9. Nglorod
Langkah-langkah proses pembuatan batik tulis yang berikutnya adalah ngolorod. Di tahap ini, Anda akan melunturkan beberapa bagian malam yang ada di kain. Caranya adalah dengan mencelupkan kain pada air mendidih. Setelah lilin malamnya hilang, kain kemudian diangkat dan dijemur kembali sampai kering.
10. Ngrentesi
Selanjutnya adalah tahap ngrentesi. Dalam proses pembuatan batik tulis ini, Anda akan menghias lagi batik dengan memberi titik atau garis di sekitar pola.
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk melakukan ngrentesi. Sehingga semunya dilakukan berdasarkan intuisi artistik saja. Tidak sedikit pula yang melewatkan tahap ini dan langsung selesai ketika sudah nglorod.
11. Nyumri
Sekarang kita masuk ke langkah yang berikutnya yaitu nyumri atau nyumik. Dalam langkah ini, Anda perlu menutup kembali beberapa bagian dari kain yang tidak ingin terkena warna menggunakan malam.
Setelah itu, kain kembali dicelupkan ke cairan pewarna untuk terakhir kalinya, kemudian dijemur sampai kering
12. Nglorod
Langkah terakhir dalam proses membuat batik tulis adalah nglorod lagi. Tetapi dalam tahap kali ini, Anda akan melunturkan seluruh malam di kain batik. Caranya juga sama, yaitu dengan merendam di air mendidih.
Kemudian angkat kain dan jemur hingga kering. Setelah itu, Anda bisa lihat sendiri hasil karya yang sudah selesai
Demikianlah informasi tentang 12 tahap dalam mengapa kain batik memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi dibandingkan batik-batik lainnya. Proses pengerjaan satu kain batik membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelitian dari masing-masing pengrajin batik. Proses pengerjaan yang panjang dan rumit biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
Tags: batik, cara membuat batik, cara pembuatan batik, cara pembuatan batik tulis, kain batik, kain batik tulis, langkah pembuatan batik, pembuatan batik pembuatan batik, proses pembuatan batik, tahap pembuatan batik tulis
12 Tahapan Pembuatan Batik Tulis, Ternyata Inilah yang Membuat Harganya Mahal
Mengenal Batik Lampung – Sejarah, Ragam Motif dan Makna Yang Terkadung dalam Motif Batik Lampung Mengenal Batik Lampung – Sesuai... selengkapnya
5 Cara Mudah Merawat Kain Batik Agar Warna Tetap Terjaga, Awet dan Tahan Lama Cara Merawat Kain Batik – Batik... selengkapnya
Mengenal Tenun Bentenan – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Tenun Khas Minahasa yang Sakral, Langka dan Sudah ada Sejak Abad... selengkapnya
Mengenal Motif Batik Kawung – Sejarah, Karakteristik, Filosofi, Makna, dan Penjelasannya Mangenal Batik Kawung – Motif Batik Kawung merupakan salah satu... selengkapnya
Mengenal Tenun Insana – Pengertian, Ciri Khas dan Ragam Motif Tenun Khas NTT yang Syarat Makna Nilai Budaya Mengenal tenun... selengkapnya
Inilah 4 Cara Merawat Kain Tenun Bahan Sutra Agar Warna Tidak Luntur dan Tahan Lama Cara Merawat Kain Tenun Sutra... selengkapnya
Sejarah Kain Tenun, Perjalanan dan Proses Pembuatan Kain Tenun Khas Indonesia Yang Kini Telah Mendunia Sejarah Kain Tenun – Tenun ikat... selengkapnya
8 Tips Merawat Batik Cap Agar Warna Tetap Tahan Lama dan Kualitas Kain Tetap Terjaga Tips Merawat Batik Cap –... selengkapnya
Perbedaan Kaos Bahan Reaktif Dengan Kain Sulfur Yang Perlu Anda Ketahui Perbedaan Kaos Bahan Reaktif dengan Sulfur – Memang banyak... selengkapnya
Mengenal Kain Ulos – Sejarah, Keistimewaan, Ragam Motif dan Makna Kain Khas Batak Toba yang Bernilai Seni Tinggi dan Penuh... selengkapnya
Ikat Kepala Tenun – IKT 003 Jual Ikat Kepala Tenun – Mengenakan ikat kepala dipercaya memiliki makna filosofis tertentu bagi… selengkapnya
Rp 20.000 Rp 25.000Kain Tenun Bulu Sutra BST003 Kain Tenun Bulu Sutra BST003 hadir aksen motif garis-garis miring berbahan bulu yang sangat cantik,… selengkapnya
Rp 1.250.000 Rp 1.500.000Kain Tenun Bulu Sutra Polos BSP001 merupakan koleksi terbaru griya tenun yang hadir dengan aksen garis-garis miring berbahan bulu yang… selengkapnya
Rp 950.000 Rp 1.150.000Kain Tenun Baron Jepara – BR008 Kain Tenun Baron Jepara – BR008 memiliki perpaduan dengan warna indigo dengan hiasan tumpal… selengkapnya
Rp 182.000 Rp 215.000Kain Tenun Kamen – KM004 Kain Tenun Kamen – KM 004 memiliki warna dominan merah pada kainnya dengan hiasan motif… selengkapnya
Rp 72.000 Rp 85.000Kain Tenun Pamiring PMR001 Kain Tenun Pamiring PMR 001 ini memiliki keistimewaan dimana terdapat motif garis warna warni yang terletak… selengkapnya
Rp 130.000 Rp 170.000Kain Tenun Rangrang – RR 003 Kain Tenun Rangrang – RR 003 hadir dengan hiasan motif etnik kalimantan sehingga membuat… selengkapnya
Rp 100.000 Rp 135.000Kain Tenun Baron 1 Dimensi BR 011 Kain Tenun Baron 1 Dimensi BR-011 merupakan jenis kain tenun khas kota jepara… selengkapnya
Rp 140.000 Rp 185.000Kain Tenun Bulu Sutra BST010 Spesifikasi : Jenis Kain : Tenun Bulu Sutra Bahan kain : Sutra Ukuran : 115cm… selengkapnya
Rp 950.000 Rp 1.550.000Perkenalkan koleksi terbaru kami dari jenis tenun lurik yang pastinya akan membuat anda makin jatuh cinta terhadap kain khas jogjakarta… selengkapnya
Rp 140.000 Rp 175.000
Saat ini belum tersedia komentar.