4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan
4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya Harganya Hingga Jutaan
Perbedaan kain Tenun dan Batik – Kain batik dan kain tenun adalah wastra nusantara yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Tak hanya digunakan sebagai pakaian, kain batik dan tenun mempunyai fungsi lebih dalam kebudayaan dan adat isitiadat yang berkembang diberbagai daerah di Indonesia. Baik batik maupun tenun mempunyai filosofi yang tinggi dan sering digunakan dalam berbagai kegiatan dimasyarakat.
Batik memang lebih populer dibandingkan dengan kain tenun, karena batik lebih mudah didapatkan dan harga nya cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan kain tenun. Batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Meskipun begitu, kain tenun tak kalah jika dibandingkan dengan batik. Kain tenun memiliki keindahan yang keunikan tersendiri sehingga sudah banyak masyarakat yang melirik kain tenun baik untuk digunakan sebagai pakaian maupun sebagai benda koleksi.
Tak banyak yang tahu perbedaan antara kain batik dan tenun. Bahkan banyak yang mengira jika batik adalah salah satu jenis kain tenun dan sebaliknya. Nah, pada dasarnya ada 4 perbedaan signifikan antara batik dan kain tenun. Apa saja perbedaan tersebut? Mari kita simak ulasan berikut ini :
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kain tenun dengan kain batik :
1. Berdasarkan Jenisnya
– Kain tenun
Kain tenun adalah salah satu kain nusantara yang istimewa karena hampir setiap daerah terdapat kain tenun yang mempunyai ciri khas masing-masing.
Tetapi penyebutan kain tenun disetiap daerah berbeda beda tergantung dari cara pembuatannya seperti Tenun Pandai Sikek dari Minangkabau, Songket dari Palembang, Ulos dari Batak, Tapis dari lampung, Troso dari Jepara, Tenun Sasak dari Lombok, Tenun Grising dan Endek dari Bali, dan lain sebagainya.
– Kain Batik
Kain Batik umumnya banyak berasal dari Suku Jawa. Batik merupakan kain yang mempunyai motif dan corak bermakna. Berdasarkan cara pembuatannya batik dibedakan menjadi tiga jenis yaitu batik tulis yaitu batik yang proses pembuatannya dengan cara menuliskan malam dari canting pada sebuah kain yang polos; Kemudian batik cap yaitu batik yang dikerjakan dengan cara mengecapkan malam dengan menggunakan suatu cetakan pada kain;
Jenis ketiga adalah jumputan, yang proses pengerjaan dengan cara menjumput atau mengikat selembar kain yang berwarna putih yang memakai benang dengan pola tertentu, kemudian mencelupkan kain ke cairan pewarna.
2. Cara Pembuatann
– Kain Tenun
Bila ditinjau dari cara pembuatannya, ternyata perbedaan kedua jenis kain nusantara ini terlihat cukup kontras. Kain tenun dibuat dengan cara menggabungkan benang lungsi dan pakan secara bergantian dengan mengguanakan alat (Gedogan dan Alat tenun bukan mesin).
Proses penggabungan benang nantinya akan membentuk motif yang diinginkan. Pada dasarnya pola menenun hampir sama dengan membuat anyaman yaitu menyilangkan benang secara vertikal dan horizontal secara bergantian.
– Kain Batik
Untuk membuat sehelai kain batik dibutuhkan beberapa langkah agar kain batik yang dihasilkan berkualitas.
- Langah pertama yang harus dilakukan adalah menggambar pola atau motif pada kain. Motif yang umum pada batik adalah motif tradisional yang terdiri dari simbol-simbol tertentu dan motif pesisir yang biasanya berbentuk bunga dan kupu-kupu. Setelah itu tebalkan pola atau motif yang sudah dibuat sebelumnya dengan menggunakan lilin atau malam yang sudah dicairkan dan dimasukkan kedalam canting.
- Tahap selanjutnya adalah menutupi bagian putih dengan menggunakan malam. Bagian putih adalah bagian yang nantinya tidak akan kita warnai dengan pewarna sehingga pada saat pewarnaan, lapisan yang diberi malam tidak akan terkena pewarna.
- Proses selanjutnya adalah proses pewarnaan. Proses pewarnaan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama dilakukan pada bagian yang tidak tertutup malam dengan cara mencelupkan kain kedalam pewarna tertentu kemudian kain dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah diberi pewarna, lukis kembali kain dengan menggunakan canting agar warna lebih awet. Setelah itu celupkan kembali kain pada pewarna kedua.
- Setelah tahap pewarnaan kedua selesai, hilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara mencelupkan kain pada air panas.
- Kemudian lakukan lagi proses pembatikan. Lakukan proses ini berulang-ulang sampai mendapatkan warna yang dikehendaki. Setelah warna didapat, rebus kain di air panas agar lapisan malam hilang dan motif pada kain akan terlihat dengan jelas.
Tahap terakhir adalah mencuci kain batik dan menjemur kain batik sebelum digunakan.
3. Cara Pewarnaan
– Kain Tenun
Pada kain tenun, karena berbahan dasar benang maka pewarnaan dilakukan pada benang. Proses pewarnaan pun tidak hanya dilakukan satu kali melainkan beberapa kali sampai terbentuk warna dan motif yang dikehendaki. Proses pewarnaan pada kain tenun memang lebih rumit jika dibandingkan dengan kain batik.
Kain tenun berbahan dasar benang, terdapat 2 macam jenis benang yang digunakan yaitu benang lungsi dan benang pakan. Untuk menghasilkan motif atau corak tertentu baik benang lunsgi atau pakan harus diberi warna terlebih dahulu.
Benang lungsi diberi warna terlebih dahulu, pewarnaan benang lungsi tidak terlalu rumit karena biasanya hanya terdiri dari 1 warna karena nantinya akan menjadi warna dasar. Setelah diberi warna, benang lungsi kemudian dikeringkan dan siap untuk dimasukkan ke bagian dari alat tenun bukan mesin dan siap untuk digunakan.
Sedangkan untuk mewarnai benang pakan lebih rumit jika dibandingkan dengan benang lungsi, karena nantinya benang pakan yang akan menghasilkan motif pada kain.
Sebelum diwarnai, sebaiknya terlebih dahulu harus memahami kualitas benang pakan. Ada 2 jenis benang pakan yang sering digunakan yaitu katun biasa dan katun mercerised.
Benang pakan disusun pada sebuah alat, kemudian diberi gambar motif atau sketsa. Setelah itu beberapa bagian benang diikat dengan tali dengan warna yang berbeda, kemudia barulah benang diberi warna. Ada beberapa jenis warna yang diberikan pada benang pakan, warna pertama yang diberikan adalah warna gelap, setelah diberi warna kemudian benang dikeringkan sampai benar-benar kering.
Setelah benar-benar kering, benang pakan siap untuk diberi warna kedua. Tali rafia pada bagian yang akan diberi warna dilepas terlebih dahulu, setelah itu baru benang diberi warna yang lebih terang dari warna sebelumnya. Setelah selesai benang kemudian dijemur. Proses mengikat, mencelup warna, menjemur dan melepaskan ikatan dilakukan berulang-ulang sampai didapat warna dan corak yang dikehendaki
– Kain Batik
Pewarnaan pada kain batik dilakukan pada kain yang sudah digambari dengan motif yang dikehendaki. Proses pewarnaan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama dilakukan pada bagian yang tidak tertutup malam dengan cara mencelupkan kain kedalam pewarna tertentu kemudian kain dikeringkan dengan cara dijemur.
Jika ingin kualitas warna lebih hidup dan awet, proses pewarnaan dilakukan beberapa kali sampai warna yang diinginkan tercapai.
4. Waktu Pembuatan
– Kain Tenun
Karena proses menenun yang demikian rumit dan dilakukan secara manual dengan ketelitian dan kecermatan tinggi untuk menggabungkan benang sehingga terbentuk motif dan corak tertentu, tentu saja membuat proses pengerjaan kain tenun berlangsung lebih lama. Untuk membuat sehelai kain tenun yang indah dibutuhkan waktu berbulan-bulan. Tetapi memang kain tenun yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sangat istimewa, tak heran jika harga sehelai kain tenun sangat mahal bahkan bisa dibilang fantastis.
Tetapi jika menenun menggunakan alat waktu yang dibutuhkan untuk membuat sehelai kain tenun menjadi relatif lebih singkat, tetapi kualitas nya memang tidak bisa dibandingkan dengan kain tenun yang dibuat dengan alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin.
– Kain batik
Untuk membuat kain batik terutama batik tulis juga membtuhkan waktu yang cukup lama karena di kerjakan secara manual dan harus melalui beberapa tahap pewarnaan. Tetapi jika dibandingkan dengan kain tenun, batik membutuhkan waktu lebih singkat.
Demikianlah perbedaan yang signifikan antara kain batik dan kain tenun. Sekarang sudah jelas bukan perbedaan antara kain tenun dengan kain batik. meskipun kedua kain tersebut namun, kedua kain tersebut merupakan kekayaan budaya bangsa idonesia yang wajib kita lestarikan. Semoga bermanfaat.
Tags: beda kain tenun dan batik, jual kain tenun jepara, jual kain tenun troso, kain batik, kain tenun, kain tenun jepara, keunggulan kain batik, keunggulan kain tenun, keunggulan tenun ikat, perbedaan kain tenun batik kain batik, perbedaan kain tenun dengan kain batik, tenun ikat jepara, tenun troso
4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan
Mengenal Batik Jember – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, dan Sentra Batik Jember dan Penjelasannya
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Batik Jember – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, dan Sentra Batik Jember dan Penjelasannya Mengenal Batik Jember – Jember merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso ini merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda. Selain terkenal sebagai penghasil tembakau, Kabupaten…
SelengkapnyaInilah 4 Makna Motif Tenun Yang Terdapat Pada Kain Tenun Nusantara Yang Perlu Anda Ketahui
Diposting oleh GriyatenunOfficialInilah 4 Makna Motif Tenun Yang Terdapat Pada Kain Tenun Nusantara Yang Perlu Anda Ketahui Makna Motif Tenun – Kain tenun Indonesia memang terkenal karena keindahan corak dan motif yang menghiasi kainnya. Tak sembarang motif yang disematkan dalam sehelai kain, masing-masing motif mempunyai makna dan fungsi tertentu. Biasanya makna yang terkandung dalam sebuah motif berkaitan…
SelengkapnyaPerkembangan Kain Lurik Dari Masa Ke Masa
Diposting oleh GriyatenunOfficialPerkembangan Kain Lurik Dari Masa Ke Masa Perkembangan Kain Tenun – Dahulu lurik dikenakan oleh rakyat biasa sebagai simbol kesederhanaan. Di keraton Yogyakarta, lurik dikenakan oleh prajurit keraton ketika hendak menghadap raja. Namun sekarang ini tampak sekali perkembangan kain lurik. Kain Lurik tidak hanya digunakan sebagai pakaian prajurit kerajaan dilingkungan keraton tetapi sudah dikenakan oleh…
Selengkapnya9 Tahap Pembuatan Kain Tenun Troso Khas Jepara Yang Perlu Anda Ketahui
Diposting oleh GriyatenunOfficial9 Tahap Pembuatan Kain Tenun Troso Khas Jepara Yang Perlu Anda Ketahui Tahap Pembuatan Tenun Troso – Jepara merupakan salah satu kabupaten di jawa tengah yang terkenal Sebagai daerah penghasil kerajinan ukiran kayu yang terkenal hingga mancanegara. Selain itu, Jepara ternyata juga memiliki kekayaan lain yakni berupa kain troso yang sarat akan makna dan menyimpan…
Selengkapnya5 Cara Merawat Kain Batik Agar Warna Tetap Terjaga, Awet dan Tahan Lama
Diposting oleh GriyatenunOfficial5 Cara Mudah Merawat Kain Batik Agar Warna Tetap Terjaga, Awet dan Tahan Lama Cara Merawat Kain Batik – Batik adalah salah satu warisan budaya di Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu, beberapa daerah di Indonesia mempunyai ciri khas motif yang berbeda-beda. Batik bisa kita jadikan pakaian juga, tidak hanya lembaran…
SelengkapnyaMengenal Tenun Pinawetengan – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Makna Tenun Minahasa Sulawesi yang Tampil Elegan dan Menawan
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Tenun Pinawetengan – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Makna Tenun Minahasa Sulawesi Utara yang Tampil Elegan dan Menawan Mengenal Tenun Pinawetengan – Minahasa adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Tondano. Minahasa Dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan keindahan alamnya….
SelengkapnyaKain Tenun Endek Bali – ED 006
Kain Tenun Endek Bali – ED 006 Kain Tenun Endek Bali – ED 006 memiliki warna dominan orange, Perpaduan antara warna hitam dengan kombinasi hiasan bermotif membuat kain tenun endek ini terlihat sangat indah. Warna orange pada kain tenun endek ini mampu memberikan aura kanyamanan dan keceriaan bagi yang mengenakannya. Kain Tenun Endek Bali merupakan…
Rp 185.000 Rp 225.000Tas Tangan Tenun Wanita TTW001
Tas Tangan Tenun Wanita TTW001 Tas Tangan Tenun Wanita TTW001 ini dibuat dengan bahan Tenun ikat jenis ATBM yang halus dan lembut, terdiri dari 1 resleting utama. Tas Tangan Tenun Wanita TTW001 ini berfungsi sebagai alat atau wadah untuk membawa barang keperluan pribadi. Selain itu, Tas Tangan Tenun juga menjadi nilai tambah untuk meningkatkan penampilan…
Rp 150.000 Rp 175.000Kain Tenun Pamiring PMR003
Kain Tenun Pamiring PMR003 Kain Tenun Pamiring PMR003 hadir dengan aksen motif garis-garis yang cantik yang terletak di salah satu sisi saja. Kain ini memancarkan kesan simple namun tetap elegan. Keistimewaan lainnya adalah terdapat benang emas yang terdapat pada motifnya sehingga menimbulkan kesan elegan. Spesifikasi : Jenis Tenun : kain tenun pamiring Bahan Benang :…
Rp 130.000 Rp 170.000Kain Tenun Bulu Sutra BST007
Kain Tenun Bulu Sutra BST007 Kain Tenun Bulu Sutra BST007 hadir dengan motif ornamen zigzag cantik berbahan bulu yang melekat pada kain sutra sebagai kain dasarnya. Perpaduan antara kain sutra dengan aksen ornamen zigzag pada kain ini begitu cantik dan mampu memancarkan aura minimalis namun tetap elegan dipakai. Kain Tenun Bulu Sutra BST007 berasal dari…
Rp 950.000 Rp 1.250.000Kain Tenun Bulu Sutra BST010
Kain Tenun Bulu Sutra BST010 Spesifikasi : Jenis Kain : Tenun Bulu Sutra Bahan kain : Sutra Ukuran : 115cm x240cm Motif : motif hiasan wajik berbahan bulu.
Rp 950.000 Rp 1.550.000Kain Tenun Pamiring PMR001
Kain Tenun Pamiring PMR001 Kain Tenun Pamiring PMR 001 ini memiliki keistimewaan dimana terdapat motif garis warna warni yang terletak di salah satu sisi kainnya. Motif garis inipula yang menjadi ciri khas tenun pamiring ini. Keistimewaan lainnya adalah terdapat benang emas yang terdapat pada motifnya sehingga menimbulkan kesan elegan. Kain Tenun Pamiring PMR 001 ini…
Rp 130.000 Rp 170.000
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.