Beranda » Blog » 4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan 

4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan 

Diposting pada 28 May 2023 oleh GriyatenunOfficial / Dilihat: 167 kali

4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya Harganya Hingga Jutaan

Perbedaan kain Tenun dan Batik – Kain batik dan kain tenun adalah wastra nusantara yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Tak hanya digunakan sebagai pakaian, kain batik dan tenun mempunyai fungsi lebih dalam kebudayaan dan adat isitiadat yang berkembang diberbagai daerah di Indonesia. Baik batik maupun tenun mempunyai filosofi yang tinggi dan sering digunakan dalam berbagai kegiatan dimasyarakat.

Batik memang lebih populer dibandingkan dengan kain tenun, karena batik lebih mudah didapatkan dan harga nya cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan kain tenun. Batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Meskipun begitu, kain tenun tak kalah jika dibandingkan dengan batik. Kain tenun memiliki keindahan yang keunikan tersendiri sehingga sudah banyak masyarakat yang melirik kain tenun baik untuk digunakan sebagai pakaian maupun sebagai benda koleksi.

Perbedaan kain batik dengan kain tenun

Perbedaan kain batik dengan kain tenun

Tak banyak yang tahu perbedaan antara kain batik dan tenun. Bahkan banyak yang mengira jika batik adalah salah satu jenis kain tenun dan sebaliknya. Nah, pada dasarnya ada 4 perbedaan signifikan antara batik dan kain tenun. Apa saja perbedaan tersebut? Mari kita simak ulasan berikut ini :

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kain tenun dengan kain batik :

1. Berdasarkan Jenisnya

– Kain tenun
Kain tenun adalah salah satu kain nusantara yang istimewa karena hampir setiap daerah terdapat kain tenun yang mempunyai ciri khas masing-masing.

Tetapi penyebutan kain tenun disetiap daerah berbeda beda tergantung dari cara pembuatannya seperti Tenun Pandai Sikek dari Minangkabau, Songket dari Palembang, Ulos dari Batak, Tapis dari lampung, Troso dari Jepara, Tenun Sasak dari Lombok, Tenun Grising dan Endek dari Bali, dan lain sebagainya.

– Kain Batik
Kain Batik umumnya banyak berasal dari Suku Jawa. Batik merupakan kain yang mempunyai motif dan corak bermakna. Berdasarkan cara pembuatannya batik dibedakan menjadi tiga jenis yaitu batik tulis yaitu batik yang proses pembuatannya dengan cara menuliskan malam dari canting pada sebuah kain yang polos; Kemudian batik cap yaitu batik yang dikerjakan dengan cara mengecapkan malam dengan menggunakan suatu cetakan pada kain;

Jenis ketiga adalah jumputan, yang proses pengerjaan dengan cara menjumput atau mengikat selembar kain yang berwarna putih yang memakai benang dengan pola tertentu, kemudian mencelupkan kain ke cairan pewarna.

kain batik

kain batik

2. Cara Pembuatann

– Kain Tenun
Bila ditinjau dari cara pembuatannya, ternyata perbedaan kedua jenis kain nusantara ini terlihat cukup kontras. Kain tenun dibuat dengan cara menggabungkan benang lungsi dan pakan secara bergantian dengan mengguanakan alat (Gedogan dan Alat tenun bukan mesin).

Proses penggabungan benang nantinya akan membentuk motif yang diinginkan. Pada dasarnya pola menenun hampir sama dengan membuat anyaman yaitu menyilangkan benang secara vertikal dan horizontal secara bergantian.

– Kain Batik
Untuk membuat sehelai kain batik dibutuhkan beberapa langkah agar kain batik yang dihasilkan berkualitas.

  • Langah pertama yang harus dilakukan adalah menggambar pola atau motif pada kain. Motif yang umum pada batik adalah motif tradisional yang terdiri dari simbol-simbol tertentu dan motif pesisir yang biasanya berbentuk bunga dan kupu-kupu. Setelah itu tebalkan pola atau motif yang sudah dibuat sebelumnya dengan menggunakan lilin atau malam yang sudah dicairkan dan dimasukkan kedalam canting.
  • Tahap selanjutnya adalah menutupi bagian putih dengan menggunakan malam. Bagian putih adalah bagian yang nantinya tidak akan kita warnai dengan pewarna sehingga pada saat pewarnaan, lapisan yang diberi malam tidak akan terkena pewarna.
  • Proses selanjutnya adalah proses pewarnaan. Proses pewarnaan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama dilakukan pada bagian yang tidak tertutup malam dengan cara mencelupkan kain kedalam pewarna tertentu kemudian kain dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah diberi pewarna, lukis kembali kain dengan menggunakan canting agar warna lebih awet. Setelah itu celupkan kembali kain pada pewarna kedua.
  • Setelah tahap pewarnaan kedua selesai, hilangkan lilin yang menempel pada kain dengan cara mencelupkan kain pada air panas.
  • Kemudian lakukan lagi proses pembatikan. Lakukan proses ini berulang-ulang sampai mendapatkan warna yang dikehendaki. Setelah warna didapat, rebus kain di air panas agar lapisan malam hilang dan motif pada kain akan terlihat dengan jelas.
    Tahap terakhir adalah mencuci kain batik dan menjemur kain batik sebelum digunakan.

3. Cara Pewarnaan

– Kain Tenun
Pada kain tenun, karena berbahan dasar benang maka pewarnaan dilakukan pada benang. Proses pewarnaan pun tidak hanya dilakukan satu kali melainkan beberapa kali sampai terbentuk warna dan motif yang dikehendaki. Proses pewarnaan pada kain tenun memang lebih rumit jika dibandingkan dengan kain batik.

Kain tenun berbahan dasar benang, terdapat 2 macam jenis benang yang digunakan yaitu benang lungsi dan benang pakan. Untuk menghasilkan motif atau corak tertentu baik benang lunsgi atau pakan harus diberi warna terlebih dahulu.

Benang lungsi diberi warna terlebih dahulu, pewarnaan benang lungsi tidak terlalu rumit karena biasanya hanya terdiri dari 1 warna karena nantinya akan menjadi warna dasar. Setelah diberi warna, benang lungsi kemudian dikeringkan dan siap untuk dimasukkan ke bagian dari alat tenun bukan mesin dan siap untuk digunakan.

Sedangkan untuk mewarnai benang pakan lebih rumit jika dibandingkan dengan benang lungsi, karena nantinya benang pakan yang akan menghasilkan motif pada kain.

Sebelum diwarnai, sebaiknya terlebih dahulu harus memahami kualitas benang pakan. Ada 2 jenis benang pakan yang sering digunakan yaitu katun biasa dan katun mercerised.

Benang pakan disusun pada sebuah alat, kemudian diberi gambar motif atau sketsa. Setelah itu beberapa bagian benang diikat dengan tali dengan warna yang berbeda, kemudia barulah benang diberi warna. Ada beberapa jenis warna yang diberikan pada benang pakan, warna pertama yang diberikan adalah warna gelap, setelah diberi warna kemudian benang dikeringkan sampai benar-benar kering.

Setelah benar-benar kering, benang pakan siap untuk diberi warna kedua. Tali rafia pada bagian yang akan diberi warna dilepas terlebih dahulu, setelah itu baru benang diberi warna yang lebih terang dari warna sebelumnya. Setelah selesai benang kemudian dijemur. Proses mengikat, mencelup warna, menjemur dan melepaskan ikatan dilakukan berulang-ulang sampai didapat warna dan corak yang dikehendaki

– Kain Batik
Pewarnaan pada kain batik dilakukan pada kain yang sudah digambari dengan motif yang dikehendaki. Proses pewarnaan terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama dilakukan pada bagian yang tidak tertutup malam dengan cara mencelupkan kain kedalam pewarna tertentu kemudian kain dikeringkan dengan cara dijemur.

Jika ingin kualitas warna lebih hidup dan awet, proses pewarnaan dilakukan beberapa kali sampai warna yang diinginkan tercapai.

Kain tenun troso jepara

Kain tenun troso jepara

4. Waktu Pembuatan

– Kain Tenun
Karena proses menenun yang demikian rumit dan dilakukan secara manual dengan ketelitian dan kecermatan tinggi untuk menggabungkan benang sehingga terbentuk motif dan corak tertentu, tentu saja membuat proses pengerjaan kain tenun berlangsung lebih lama. Untuk membuat sehelai kain tenun yang indah dibutuhkan waktu berbulan-bulan. Tetapi memang kain tenun yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sangat istimewa, tak heran jika harga sehelai kain tenun sangat mahal bahkan bisa dibilang fantastis.

Tetapi jika menenun menggunakan alat waktu yang dibutuhkan untuk membuat sehelai kain tenun menjadi relatif lebih singkat, tetapi kualitas nya memang tidak bisa dibandingkan dengan kain tenun yang dibuat dengan alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin.

– Kain batik
Untuk membuat kain batik terutama batik tulis juga membtuhkan waktu yang cukup lama karena di kerjakan secara manual dan harus melalui beberapa tahap pewarnaan. Tetapi jika dibandingkan dengan kain tenun, batik membutuhkan waktu lebih singkat.

Demikianlah perbedaan yang signifikan antara kain batik dan kain tenun. Sekarang sudah jelas bukan perbedaan antara kain tenun dengan kain batik. meskipun kedua kain tersebut namun, kedua kain tersebut merupakan kekayaan budaya bangsa idonesia yang wajib kita lestarikan. Semoga bermanfaat.

Tags: , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan 

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

4 Perbedaan Kain Tenun Dengan Kain Batik, Pantas Saja Punya harganya Hingga Jutaan 

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: