8 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun Tradisinonal, Melalui Proses Yang Rumit dan Lama, Tak Heran Memiliki Nilai Jual Tinggi
8 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun Tradisinonal, Melalui Proses Yang Rumit dan Lama, Tak Heran Memiliki Nilai Jual Tinggi
Proses Pembuatan Kain Tenun – Kain tenun merupakan salah satu jenis kain kebudayaan tradisional Indonesia yang mempunyai corak dan motif yang eksotis. tidak seperti kain batik yang sangat dengan mudah dapat kita jumpai dimana-mana, kain tenun memang agak jarang ditemukan.
Proses pembuatan dan bahan baku yang digunakan menjadi salah satu faktor kain tenun ini jarang di temui, selain karena prosesnya masih dilakukan secara manual membuat kain tenun ini mempunyai harga yang relatif lebih jika dibandingkan dengan kain batik.

Proses Pembuatan Kain Tenun
Kain tenun pada umumnya dibuat menggunakan alat tradisional dan manual tanpa bantuan mesin, sehingga proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Bayangkan saja, untuk membuat satu helai kain tenun saja, proses menenunnya bisa sampai berbulan-bulan lho.
Tak hanya itu, bahan baku yang digunakan untuk membuat kain tenun pun sangat istimewa karena menggunakan bahan-bahan alami dari alam. Sehingga membuat kain tenun menjadi sangat ekslusif dan limited. Tak heran jika banyak orang yang kemudian tertarik untuk membeli kain tenun baik untuk dipakai maupun untuk benda koleksi.
Nah, lalu seperti apakah proses pembuatan kain tenun? Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimakah cara proses pembuatan kain tenun yang indah dibuat. Adapun tahapan dalam proses menenun sebuah kain tenun dimulai dari : menghani, memasang benang lungsi, pencucukan pada gun, pencucukan pada sisir, mengikat benang lungsi pada bun kain, penyetelan, menenun dan melepas tenunan.
Berikut ini adalah beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan kain Tenun :
1. MENGHANI
Menghani adalah tahapan awal pada proses pertenunan, yaitu proses pembuatan helaian-helaian benang untuk di jadikan lungsi pada alat yang dinamai alat hani. Teknik pengerjaan menghani sebagai berikut:
- Membuat pola ukuran panjang lungsi pada alat hani, dengan mengikuti pola kemudian benang diurai menjadi helaian-helaian.
- Membuat benang lungsi sesuai dengan panjang pola ukuran jumlah benang lungsi, jangan lupa silangan pada benang lungsi
- Setiap 10 benang lungsi atau sesuai keinginan, benang lungsi diikat, untuk memudahkan penghitungan benang lungsi
- Apabila benang lungsinya panjang, maka harus digulung dulu dengan cara menjalin menjadi jalinan rantai agar tidak kusut kemudian lepaskan benang lungsi dari alat hani
2. MEMASANG BENANG LUNGSI PADA BUM BENANG LUNGSI
Memasang benang lungsi pada alat tenun adalah memasang helaian-helaian benang yang akan dijadikan benang lungsi pada Alat Tenun Bukan mesin pada bum benang lungsi. Proses pengerjaannya sebagai berikut:
- Mengatur benang lungsi pada posisi kemudian membagi benang lungsi menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama masing-masing bagian.
- Kemudian siapkan BUM BENANG LUNGSI, putarlah engkelnya sampai semua tali terurai, kemudian tariklah ke atas dan letakkan kayu bentangan yang ada pada rangkaian BUM BENANG LUNGSI dan letakkan pada rangka ATBM
- Masukkan benang lungsi dari bagian tengah ke kanan, kemudian bagian tengah ke kiri, jangan lupa diselingi tali-tali yang ada pada bentangan kayu, untuk memilah-milah benang lungsi, sehingga posisi benang lungsi lebih rata
- Jangan lupa, pasang dua buah kayu, untuk membuat silangan benang lungsinya, jangan sampai terlepas, posisi ini sangat menentukan dalam pencucukan atau memasukkan benang lungsi pada mata gun dan sisir
- Rapikan benang lungsi, kemudian pisah-pisahkan benang lungsi melewati raddle sesuai lebar tenunan
- Gulunglah benang lungsi pada BUM benang lungsi, sisakan panjang benang lungsi sampai batas sisir (sisa benang lungsi dapat diikatkan pada kayu bentang yang ada pada rangkaian BUM kain)
3. PENCUCUKAN PADA MATA GUN
Pencucukan adalah proses memasukkan benang benang lungsi ke mata gun sesuai dengan corak tenun, proses pencucukannya sebagai berikut:
- Masukkan benang lungsi ke mata gun, mulailah dari tengah ke kanan atau tengah kekiri atau sebaliknya
- Masukkan pada mata gun sesuai corak yang dibuat
- Setiap beberapa helai benang lungsi (misal 10 helai saja) ikatlah hasil pencucukan, agar benang lungsi tidak lepas, sampai seluruh benang lungsi sudah masuk ke mata GUN sesuai pola pecucukan
- Masukkan benang lungsi satu persatu ke sisir, mulailah dari tengah ke kanan kemudian tengah kekiri atau sebaliknya
4. PENCUCUKAN PADA SISIR
Pencucukan adalah proses memasukkan benang benang lungsi ke sisir sesuai dengan corak tenun, proses pencucukannya sebagai berikut:
- Masukkan satu persatu benang lungsi ke SISIR, mulailah dari tengah ke kanan atau tengah kekiri atau sebaliknya
- Setiap beberapa helai benang lungsi (misal 10 helai saja) ikatlah hasil pencucukan, agar benang lungsi tidak lepas, sampai seluruh benang lungsi sudah masuk ke SISIR sesuai pola pecucukan.
5. MENGIKAT BENANG LUNGSI PADA BUM KAIN
Mengikat benang lungsi pada bum kain dilakukan setelah benang lungsi dicucuk melalui mata gun dan sisir. Proses pengikatannya sebagai berikut:
- Putarlah BUM kain. Sampai semua tali terurai
- Ikatlah benang lungsi pada bentangan kayu yang ada pada rangkaian BUM kain
- Mulailah ikatan dari tengah, ke tepi kanan, tengah ke tepi kiri baru bagian-bagian yang lain sampai semua benang lungsi terikat
- Ikatlah benang lungsi sedikit demi sedikit (misal setiap10 benang lungsi kemudian di ikat) agar jarak antara ikatan satu dengan ikatannya tidak terlalu longgar
- Usahakan ketegangannya sama
- Lakukan sampai semua benang lungsi terikat
6. PENYETELAN
- Berilah nomor GUN 1,2,3,4 dan INJAKAN juga 1,2,3,4 untuk memudahkan dalan penenunan
- Cermati hasil pencucukan, apakah sudah benar
- Atur posisi Gun dan injakan, Gun 1 dengan injakan 1, gun 2 dengan injakan 2, gun 3 dengan injakan 3, gun 4 dengan injakan 4
- Aturlah ketegangan ikatan benang lungsi, usahakan sama ketegangannya
- Siap menenun
7. MENENUN
- Awali dengan tenun sebagai bantuan saja, sampai posisi susunan benang lungsi sudah rata
- Ketika menenun usahan jarak gunung-gunung sama, sehingga hasil lebar tenunan dapat rata kanan dan kiri
- Sambungan benang usakahan maju dari tepi tenunan kira-kira 2-3 cm
- Memadatkan tenunan dengan sisir juga harus sama, kalau 2 kali ketukan juga sebaiknya semua 2 kali ketukan, sehingga hasil kerapatan tenunan juga rata
- Tenun sesuai motif dan ukuran produk yang akan dibuat
- Kalau mulut benang lungsi sudah sempit, gulung hasil tenunan
- Tenun sampai mencapai ukuran yang dikehendaki
8. MELEPAS TENUNAN
- Kendorkan tenunan terlebih dahulu
- Potong benang lungsi, kalau bisa, sisakan benang lungsi pada cucukan GUN, dengan cucukan sisa, masih dapat digunakan lagi
- Lepaskan hasil tenunan, dengan membuka ikatan-ikatan benang lungsi
- Rapikan hasil tenunan, bagian rumbai dapat disimpul
Demikianlah ulasan kami tentang mengenal tahapan dalam proses pembuatan kain tenun. Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu yang sangat lama inilah mengapa harga kain tenun relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kain batik. mari kita lestarikan warisan kebudayaan Bangsa dengan mulai mencintai dan menggunakan produk hasil anak bangsa. semoga bermanfaat!.
Tags: alat tenun, ara menenun tradisional, bahan tenun, cara membuat kain tenun, cara membuat kerajinan tenun, kain tenun jepara, kain tenun troso, langkah dalam menenun, membuat benang dalam tenun, pembuatan tenun, prosedur pembuatan kain tenun, proses membuat kain tenun jepara, proses menenun, proses pembuatan kain tenun, proses pembuatan kain tenun tradisional, proses pembutan kain tenun, proses tenun, proses tenun atbm, tahap dalam menenun, tahap pembuatan kain tenun, tata cara membuat kain tenun, tenun jepara
8 Tahapan Proses Pembuatan Kain Tenun Tradisinonal, Melalui Proses Yang Rumit dan Lama, Tak Heran Memiliki Nilai Jual Tinggi
Mengenal Tenun Baron – Sejarah, Kharakteristik, Ragam Motif, Cara Pembuatan Tenun Tradisional Khas Kota jepara Dengan Citarasa Elegan serta Mewah
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Tenun Baron – Sejarah, Kharakteristik, Ragam Motif, Cara Pembuatan Tenun Tradisional Khas Kota jepara Dengan Citarasa Elegan serta Mewah Mengenal Tenun Baron – Tenun baron merupakan salah satu jenis kain tenun kelas premium yang berasal dari kota jepara. Kain Tenun ini terkenal akan kemewahan dan keindahan motifnya. Karena keindahan dan keunikannya inilah Kain Tenun…
SelengkapnyaBatik Besurek – Batik Khas Daerah Bengkulu dengan Motif kaligrafi Arab dan Warna Terang
Diposting oleh GriyatenunOfficialBatik Besurek – Batik Khas Daerah Bengkulu Dengan Motif kaligrafi Arab dan Warna Terang Mengenal Batik Besurek – Bengkulu adalah salah satu provinsi di indonesia yang terletak di sebelah barat daya pulau sumatra. Provinsi Bengkulu terkenal dengan bunga raflesia karena memang dikenal sebagai habitat dari bunga ini dan telah lama menjadi simbol provinsi bengkulu. Selain terkenal…
Selengkapnya4 Cara Merawat Kain Lurik Agar Kualitas Tetap Terjaga, Warna Tidak Pudar dan Tahan Lama
Diposting oleh GriyatenunOfficial4 Cara Merawat Kain Lurik Agar Kualitas Tetap Terjaga, Warna Tidak Pudar dan Tahan Lama Merawat kain Lurik – Kain lurik harus dijaga dan diperhatikan perawatannya supaya awet dan dapat digunakan dalam waktu yang lama. Perawatan kain lurik meliputi cara mencuci, menjemur, menyetrika dan menyimpan kain. Nah, bagi anda yang punya kain lurik dan bingung bagaimana…
SelengkapnyaMengenal Batik Aceh – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Kain Batik Yang Elegan Dengan Perpaduan Nuansa Islam
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Batik Aceh – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Kain Batik Yang Elegan Dengan Perpaduan Nuansa Islam Mengenal Batik Aceh – Aceh merupakan salah satu provinsi istimewa di Indonesia yang terletak di sebelah ujung utara dari pulau Sumatera dan juga merupakan provinsi yang terletak paling barat dari wilayah Indonesia. Aceh sebenarnya tidak memiliki tradisi membatik…
Selengkapnya8 Cara Ampuh Menghilangkan Noda Luntur Pada Baju Batik Kesayangan
Diposting oleh GriyatenunOfficial8 Cara Ampuh Menghilangkan Noda Luntur Pada Baju Batik Kesayangan Menghilangkan Noda Luntur Pada Batik – Baju batik kesayangan kelunturan warna baju lain?. Buat kamu yang nggak mau ribet, baju batik kelunturan mungkin bakal langsung dibuang lalu beli yang baru. Tapi sayang kan kalau noda lunturnya hanya sedikit karena cara membersihkannya cukup simpel. Baju sehari-hari…
Selengkapnya5 Motif Khas Tenun Endek Khas Bali Yang Paling Populer dan Banyak di Buru Penggemar
Diposting oleh GriyatenunOfficial5 Motif Tenun Endek Khas Bali Yang Paling Populer dan Banyak di Buru Pecinta Kain Tenun Motif Tenun Endek -Kain Tenun Endek sering dijumpai di Bali dalam bentuk lembaran/kain panjang, sarung, dan selendang, atau yang sering disebut dengan anteng. Bentuk sarung lazim dipakai oleh para laki-laki. Dengan ciri mempunyai sambungan pada bagian tengah atau sampingnya….
SelengkapnyaKain Tenun Endek Bali – ED 002
Kain Tenun Endek Bali – ED 002 Kain Tenun Endek Bali – ED 002 memiliki warna dominan kuning dengan kombinasi hiasan bermotif yang sangat cantik. Perpaduan antara warna kuning dengan warna hijau, biru, orange membuat kain tenun endek ini terlihat sangat cantik, ditambah lagi dengan hiasan motif membuatnya berkelas dan terlihat begitu cantik saat dikenakan….
Rp 185.000 Rp 225.000Kain Tenun ReMoven RMN007
Kain Tenun ReMoven RMN007 Kain Tenun ReMoven RMN007 berbahan benang katun dengan kualitas halus sehingga memiliki kualitas tinggi, halus, lembut dan nyaman dipakai. Kain Tenun ReMoven RMN007 sangat cocok dijadikan bahan sebagai kemeja, baju atau bawahan. Spesifikasi : Jenis kain : Tenun Removen Bahan : jenis kain katun Ukuran : 120cm x 240cm Motif :…
Rp 145.000 Rp 195.000Kain Tenun Endek Bali – ED 009
Kain Tenun Endek Bali – ED 009 Kain Tenun Endek Bali – ED 009 memiliki warna dominan merah, Perpaduan antara warna hitam dengan kombinasi hiasan bermotif membuat kain tenun endek ini terlihat sangat indah. Warna merah pada kain tenun endek ini mampu memberikan aura Keberanian, Kekuatan dan Semangat bagi yang mengenakannya. Kain Tenun Endek Bali…
Rp 185.000 Rp 225.000Kain Tenun Blanket Toraja BLKT005
Kain Tenun Blanket Toraja BLKT005 Spesifikasi : Jenis Kain : Kain Tenun Blanket Bahan : 100% benang katun Ukuran : 120 cm x 245 cm Motif : motif toraja Info Lain : Kain hasil ATBM bukan hasil cap atau printing
Rp 125.000 Rp 175.000Kain Tenun Pamiring PMR003
Kain Tenun Pamiring PMR003 Kain Tenun Pamiring PMR003 hadir dengan aksen motif garis-garis yang cantik yang terletak di salah satu sisi saja. Kain ini memancarkan kesan simple namun tetap elegan. Keistimewaan lainnya adalah terdapat benang emas yang terdapat pada motifnya sehingga menimbulkan kesan elegan. Spesifikasi : Jenis Tenun : kain tenun pamiring Bahan Benang :…
Rp 130.000 Rp 170.000Kain Tenun Rangrang – RR 004
Kain Tenun Rangrang – RR 004 hadir dengan hiasan motif etnik kalimantan sehingga membuat kain tenun rangrang ini begitu cantik dan anggun. Warna yang melekat pada kain rangrang ini mampu memancarkan aura dan keberanian bagi yang memakainya. Kain Tenun Rangrang – RR 004 ini berbahan dasar 100% benang katun yang memiliki kualitas premium. kain tenun…
Rp 100.000 Rp 1.350.000
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.