Beranda » Blog » Batik Lasem – Sejarah, Ciri Khas dan Ragam Motif Yang Lahir Dari Hasil Akulturasi Dari Tiga Budaya Negara

Batik Lasem – Sejarah, Ciri Khas dan Ragam Motif Yang Lahir Dari Hasil Akulturasi Dari Tiga Budaya Negara

Diposting pada 25 January 2024 oleh GriyatenunOfficial / Dilihat: 82 kali

Batik Lasem – Sejarah, Ciri Khas dan Ragam Motif Yang Lahir Dari Hasil Akulturasi Dari Tiga Budaya Negara

Mengenal Batik Lasem – Batik khas Lasem merupakan salah satu mahakarya batik pesisir yang populer selain batik pekalongan. Batik khas Lasem sering disebut juga dengan batik tiga negeri yang merupakan akulturasi dari tiga budaya yakni Belanda, Tionghoa dan Jawa.

Kain batik Lasem sangat kental dengan nilai-nilai budaya dan juga tidak terlepas dari akulturasi Negeri Tirai Bambu, Bahkan setiap motif batik Lasem memiliki syarat akan makna.

Adapun ragam Motif batik lasem sangat identik dengan motif hewan yang dikombinasikan dengan motif tumbuh-tumbuhan khas Jawa.

Mengenal Batik Lasem

Sejarah Batik Lasem

Lasem merupakan sebuah kota kecamatan di Rembang, Jawa Tengah. diam-diam kota kecil ini banyak menyimpan warisan sejarah. Akan tetapi sayangnya tidak banyak orang yang tahu tentang Lasem, menurut sejarahnya, sejak dulu Lasem dipenuhi oleh orang-orang Tiongkok.

Inilah yang menyebabkan kota Lasem disebut sebagai Kota Tiongkok Kecil, dan dapat dijumpai banyak unsur Tiongkok di batik motif Lasem. Ketika itu banyak masyarakat Lasem yang hidupnya serba kekurangan, akan tetapi keadaannya berangsur membaik setelah mulai berjualan batik.

Semua ini tidak terlepas dari jasa Bi Nang Ti, seorang keturunan Tiongkok yang mau mengajarkan masyarakat Lasem bagaimana cara membatik. Motif ini diperkenalkan oleh si Putri campa, istri Bi Nong Hoa yang seorang ekspedisi Cheng Ho pada abad ke 15.

Dilihat dari sejarahnya batik merupakan industri yang paling maju di Lasem setelah bisnis candu, sekitar tahun 1860 adalah puncak kejayaannya. banyak sekali etnis Tionghoa ketika itu yang mendirikan bisnis batik Lasem, tetapi banyak produsen sudah tidak beroperasi sekarang.

Akan tetapi ada juga beberapa rumah batik yang masih bertahan dan tetap produktif sampai saat ini. Dengan berjalannya waktu, produsen batik Lasem mulai mengembangkannya dan semakin inovatif, dengan warna semakin beragam.

Motif Lasem Qilin

Ciri Khas Batik Lasem

Batik Lasem dikenal mempunyai desain dan warna unik. Adapuan warna yang menjadi ciri khas dari batik khas lasem ini adalah pemberian merah, biru, dan coklat soga. Pemberian ketiga warna dalam batik lasem ini bukan tanpa alasan, Hal ini merujuk pada beberapa tempat berbeda. Yang berarti batik ini mengalami proses pewarnaan di Lasem untuk warna merah, biru, pekalongan, dan solo, coklat soga.

Selain daripada itu, masing-masing warna juga mempunyai makna yang berbeda-beda tergantung dari mana pengaruhnya datang. Warna merah yang terdapat pada batik Lasem dipengaruhi oleh masyarakat Tionghoa dulu, yang mempunyai simbol kebahagiaan.

Lalu warna biru pada batik Lasem didapat dari pengaruh orang-orang Belanda, Sementara warna coklat soga identik dengan budaya Jawa. Motif batik Lasem sangat kental dengan budaya dan juga tidak terlepas dari Negeri Tirai Bambu, setiap motifnya punya filosofi.

Pembuatan batik ini prosesnya dimulai dengan membuat motif di dasar batik, lalu digambar menggunakan canting, lalu diblok, dan tahap pewarnaan. Kemudian direbus, prosesnya butuh waktu sebulan hingga menjadi selembar kain batik Lasem, bahkan dilakukan pewarnaan empat kali agar warnanya kuat.

Ragam Motif Batik Lasem

untuk mengenal lebih dalam mengenai batik khas Lasem ini, mari simak beberapa jenis motif Lasem dan filosofinya di bawah ini.

1. Motif Burung Hong
Burung Hong yang merupakan hewan legenda disebut juga Fenghuang, ini melambangkan keindahan dan keabadian. Hewan ini dikenal juga sebagai burung Phoenix, yang di dalam kepercayaan Tiongkok, melambangkan hubungan serius antara wanita dan pria.

Motif burung Hong juga terkadang kerap dipasangkan dengan naga yang dianggap jantan. filosofinya mirip dengan motif kupu-kupu hanya bedanya Hong melambangkan keseriusan dan kupu-kupu adalah hubungan yang masih muda.

2. Motif Bunga Peony
Motif batik Lasem yang satu ini inspirasinya tanaman bunga Peony, dan disebut juga dengan bunga Botan. Di Tiongkok, bunga Peony memiliki beberapa nama, dan yang terkenal adalah Fuguiya yang artinya keindahan, kehormatan dan kecantikan yang abadi.

sesuai dengan namanya, Bunga Peony terkenal akan keindahan dan kecantikan Kelopak bunganya mekar dan umumnya memiliki warna merah muda atau kemerahan.

Kain batik Lasem dengan motif bunga Peony ini cocok dipakai untuk penampilan yang lembut dan manis, serta diberikan pada seorang perempuan.

3. Motif Qilin
kirin atau Qilin adalah hewan yang fiksi, yang bentuknya mirip dengan kuda, biasanya mempunyai tanduk dan rambut pelangi. Hewan ini juga turut menghiasi batik Lasem selain naga.

Qilin mempunyai filosofi khas tersendiri, menurut kepercayaan Tiongkok, hewan qilin ini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Selain daripada itu Hewan fiksi ini juga dianggap sebagai pembawa kesuburan terutama untuk pasangan yang belum atau sulit memiliki anak.

4. Motif Naga
Motif Naga sangat banyak ditemukan pada batik Lasem, hewan ini memiliki simbol kelahiran, keberuntungan, dan juga nasib baik. Bukan hanya itu saja Naga juga menjadi, simbol keagungan serta kehormatan, tanpa Naga Tiongkok seperti bukan Tiongkok.

Tentu saja ada asal-usul yang menarik di balik motif Naga ini, yang juga disebut dengan Liong dari bahasa Tiongkok. Hewan ini dipercaya sebagai lambang kekuasaan, dan keberuntungan dan kepercayaan ini masih diyakini hingga sampai sekarang.

Motif Batik Naga juga bisa diartikan dengan harapan-harapan mulia dan juga simbolisasi perjalanan spiritualisme. Dan pada tradisi Tiongkok, hewan Naga ini sangat erat hubunganya dengan sumber kekuatan alam yang sangat luar biasa.

5. Motif Gunung Ringgit
Motif Gunung Ringgit terinspirasi dari Keindahan alam lasem. Sederhananya motif ini berusaha menyampaikan bahwa harta kekayaan yang dicapai manusia harus didapatkan dengan cara yang baik. Dan jangan sampai kekayaan yang didapatkan atau keinginan untuk menjadi kaya itu akan merugikan orang lain.

Motif ini mempunyai harapan agar yang menggunakannya selalu dilimpahi dengan kekayaan, bukan hanya sebagai harapan, tapi juga adalah sebuah sindiran. Sindiran ini ditujukan kepada orang-orang yang kaya atau siapa saja yang mempunyai keinginan untuk menjadi kaya.

Motif Watu Pecah

6. Motif Watu Pecah
Motif watu pecah termasuk jenis motif batik lasem yang paling terkenal. Motif ini lahir dari sejarah kelam Lasem, yang maknanya sangat mendalam untuk anak cucu masyarakat Lasem yang menjadi buruh ketika itu. Motif ini punya kenangan yang teramat pahit dan sangat kelam bagi generasi masyarakat Lasem yang pernah menjadi buruh.

Demikianlah informasi tentang batik lasem, Dalam artikel tersebut kita telah mengulas tentang sejarah dan jenis-jenis motif serta maknanya yang mempunyai makna yang sangat mendalam. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua.

 

Tags: , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Batik Lasem – Sejarah, Ciri Khas dan Ragam Motif Yang Lahir Dari Hasil Akulturasi Dari Tiga Budaya Negara

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Batik Lasem – Sejarah, Ciri Khas dan Ragam Motif Yang Lahir Dari Hasil Akulturasi Dari Tiga Budaya Negara

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: