Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Raisa
● online
Raisa
● online
Halo, perkenalkan saya Raisa
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Mengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong

Mengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong

Diposting pada 28 March 2023 oleh GriyatenunOfficial / Dilihat: 182 kali

Mengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong

Mengenal Tenun Rangrang – Satu lagi wastra atau kain tenun unik asli Nusantara. Alih-alih rapat hasil kain tenunannya, malahan semakin renggang hasilnya. Alih-alih dianggap berkualitas rendah malahan dianggap sebagai karya seni bercita rasa tinggi. Alih-alih bolong-bolong malahan banyak disukai konsumen.

Inilah Rangrang, wastra atau kain tenun bolong-bolong yang yang digemari pecinta fashion etnik. Penasaran tentang tenun yang satu ini?? Simak laporan yang telah kami susun berikut ini guna mengenal lebih jauh Kain Tenun Rangrang asli Nusa Penida Bali.

Mengenal Kain rangrang

Mengenal Kain rangrang

Sejarah Tenun Rangrang

Kain Tenun Rangrang adalah Kain Tenun berasal dari Nusa Penida, Bali, dengan motifnya yang khas disebut sebagai motif Cepuk Rangrang. Kain Tenun Cepuk Rangrang ini adalah kain yang sangat disakralkan oleh masyarakat Bali. Oleh karena itu penggunaan awalnya hanyalah dipakai pada upacara-upacara keagamaan saja.

Bagi masyarakat Bali, Nusa Penida khususnya, Kain Cepuk Rangrang ini bagaikan warisan harta karun dari nenek moyang mereka sejak ratusan tahun lalu. Seiring perkembangan jaman, kain ini mulai diproduksi di wilayah sekitar, bahkan keluar wilayah Bali. Misalnya, Lombok dan Jepara. Penggunaannya pun mulai meluas bukan hanya pada upacara-upacara keagamaan saja, namun juga acara-acara sosial lainnya.

Nama Rangrang secara harfiah berarti bolong-bolong. Hal ini sesuai dengan kharakteristik Kain Cepuk Rangrang yang memiliki ciri pada kain tenunnya terdapat ruang-ruang kecil yang berlubang (bolong-bolong). Pola berlubang atau bolong-bolong ini mencerminkan simbol sifat transparansi yang ada pada masyarakat Bali, yaitu sifat jujur dan terbuka.

Kharakteristik Tenun Rangrang

Secara umum Kain Tenun Rangrang memiliki ciri-ciri khas yaitu:

  • Pada lembaran kainnya terdapat ruang-ruang kecil berlubang (bolong-bolong) pada bagian pertemuan motif, yang kemudian menjadi ciri dan nama motif kain tenun ini, yaitu Rangrang.
  • Memiliki susunan atau pola-pola geometris sederhana (misalnya: garis lurus, wajik, dll) yang menyebar dari tengah kearah tepi kain
  • Mempunyai warna-warna yang lebih cerah dibanding kain tenun lainnya. Mendominasi warna merah, orange dan ungu.
  • Terdapat “Pangoh Taji”, yang secara harfiah berarti pisau yang dipakaikan pada ayam petarung pada acara sabung ayam. Pada kain tenun ini, Pangoh Taji digambarkan dengan garis-garis benang berwarna putih di sepanjang kainnya.

Keistimewaan Tenun RangRang

Motif Kain Tenun Rang Rang berasal dari warisan nenek moyang para pengrajinnya di daerah asli asalnya yaitu Nusa Penida, Bali. Sehingga motifnya berbeda dengan tenun-tenun hasil karya masyarakat Bali di kabupaten-kabupaten lain seperti dari Klungkung, Karangasem, Jembrana, Tabanan dan lainnya.

Selain desain berlobang yang menjadi ciri khasnya itu, warnanya pun juga lebih cerah dari tenun lainnya. Kebanyakan warnanya didominasi oleh warna merah, orange dan ungu. Bahan warnanya bisa menggunakan bahan kimia atau bahan alami terbuat dari daun, buah dan akar-akaran tertentu.

Penamaan Cepuk Rang-Rang ini memiliki arti jarang-jarang atau berlubang. Jarang-jarang maksudnya adalah karena motif antara warna yang satu dengan yang lain berjauhan. Sedangkan berlubang maksudnya adalah jumlah benang yang digunakan lebih sedikit sehingga terkesan lebih renggang atau jarang-jarang (bolong-bolong).

Karena keindahan dan keunikan Kain Tenun Rangrang ini, tak heran beberapa daerah diluar Bali mencoba mengadopsi pembuatannya. Sebut saja saja daerah Jepara dan Lombok.

Motif Rangrang Jepara adalah perpaduan antara motif Cepuk Rangrang dengan Tenun Troso asli Jepara. Perbedaannya terletak pada benang yang digunakan pada Kain tenun Rangrang Jepara menghasilkan ketebalan kain yang lebih tipis.

Sedangkan Rangrang Lombok lebih susah dibedakan dengan Rangrang yang asli. Keduanya secara fisik adalah sangat mirip. Hal ini wajar karena secara geografis, Nusa Penida dan Lombok terletak berdekatan, jadi agak susah dibedakan oleh mata orang awam.

Namun bila diperhatikan dengan seksama, pada Rangrang Lombok terdapat penggunaan benang warna emas, hal ini tidak lazim pada Kain Tenun Rangrang yang asli. Karena warna emas bukanlah warna asli Nusa Penida.

kain rangrang bali

kain rangrang bali

Ragam Motif Tenun Rangrang

Dahulu pada awalnya, motif Cepuk Rangrang hanya menggunakan 3 warna utama, yaitu merah, hitam, dan putih. Konon ketiga warna ini menggambarkan simbol hidup, mati dan kelahiran pada siklus hidup manusia. Namun kini penggunaan warna pada motif Cepuk Rangrang sudah sangat dinamis, dengan penggunaan warna-warna lain.

Bahkan tak jarang menggunakan warna-warna cerah menyolok, seperti orange dan ungu. Salah satu ciri kain tenun ini yang tidak berubah dari dulu adalah motifnya sederhana, tidak rumit dan keberadaan garis tegas berbentuk zigzag atau bergelombang.

Dalam perkembangannya, motif Tenun Rangrang telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk karya seni lain dan produk seni turunan lainnya, seperti yang terjadi di daerah Yogyakarta. Motif Tenun Rangrang ini juga dipergunakan sebagai motif untuk Batik printing maupun tulis, tas, sepatu, dan produk-produk fashion lainnya.

Proses Pembuatan Tenun Rangrang

Jika pada umumnya dalam membuat selembar kain tenun yang panjang membutuhkan lebih dari 300 helai benang, namun Kain Tenun Rang-Rang hanya membutuhkan sekitar 100 helai benang. Hal ini mungkin yang mengakibatkan ciri kekhasannya yang renggang dan berlubang-lubang (bolong-bolong).

Awalnya alat tenun yang digunakan dalam pembuatannya adalah alat tenun tradisional Bali yang sering disebut dengan Cag Cag. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan akan tenun ini digunakanlah Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) untuk mempercepat proses produksinya.

Harga Jual Tenun Rangrang

Harga Jual Kain Tenun Rangrang bervariasi tergantung jenis produk akhirnya. Untuk yang berbentuk selendang dihargai Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Sedangkan untuk yang berbentuk kain tenun yang lebar dibanderol harga antara Rp 400.000 hingga Rp 1,2 juta.

Demikian informasi yang telah kami susun mengenai Kain Tenun Rangrang. Semoga dapat sedikit membantu Anda untuk lebih memahaminya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Mengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: