Beranda » Blog » Mengenal Batik Jawa Barat – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Penjelasannya 

Mengenal Batik Jawa Barat – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Penjelasannya 

Diposting pada 18 October 2023 oleh GriyatenunOfficial / Dilihat: 205 kali

Mengenal Batik Jawa Barat – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Penjelasannya

Mengenal Batik Jawa Barat Jawa Barat memiliki warisan budaya yaitu batik yang sangat memukau dan memesona. Motif batik Jawa Barat memiliki karakter dan ciri khas tersendiri yaitu didominasi oleh motif flora dan fauna dengan warna yang lebih cerah dan beragam.

Motif batik Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh budaya dan keadaan alam dari daerah batik tersebut berasal. Motif batik Jawa Barat juga memiliki makna atau filosofi yang mendalam.

Salah satu jenis motif batik jawa barat yang paling populer adalah motif mega mendung dari Cirebon. Mungkin memang karena motif ini paling tua, sebab diciptakan sendiri oleh Sunan Gunung Jati.

motif kujang kijang

Sejarah Batik Jawa Barat

Batik Jawa Barat dalam perkembangannya hingga saat ini tidak terlepas dari peran beberapa kerajaan yang pernah ada di Jawa Barat, terutama pada masa sekitar tahun 1422 Masehi hingga masa penyebaran agama Islam.

Berdasarkan beberapa catatan sejarah jawa barat belum ditemukan secara pasti kapan Batik Jawa Barat mulai berkembang. jika berdasarkan cerita masyarakat setempat, menyatakan bahwa budaya membatik dibawa oleh para masyarakat Jawa Tengah era kerajaan mataram saat menuju batavia pada masa pangeran diponegoro.

Mega Mendung

Ragam Motif Jawa Barat

Jawa Barat punya koleksi motif batik yang beragam. Motif batik Jawa Barat ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan provinsi lainnya.

Setidaknya, ada 7 motif batik khasa Jawa Barat yang tersohor dan syarat akan makna simbolis di antaranya motif mega mendung, Motif Singa Barong, Motif Merak Ngibing, Motif Ganasan dan Motif Kujang Kijang. Berikut ulasannya.

1. Motif Mega Mendung (Cirebon)

Menjadi salah satu motif batik paling dikenal dari Jabar yaitu motif Mega mendung. Corak batik Megamendung ini memiliki bentuk awan yang bergumpal pada genangan air hujan dan cuaca mendung. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.

Batik corak Megamendung yang menampakan citra awan di langit memang sangat menawan dikenakan oleh siapapun. Motif batik Megamendung bahkan telah dikenal hingga penjuru Nusantara bahkan luar negeri.

2. Motif Singa Barong (Cirebon)

selain Mega Mendung, terdapat juga motif lainnya yang tak kalah populer yaitu Singa Barong.

Singa barong merupakan hewan mitologi yang dipercaya oleh masyarakat Jawa dan Bali. Singa barong sendiri merupakan perwujudan dari 4 hewan yaitu macan, naga, garuda, dan gajah.

Perwujudan 4 hewan dalam motif singa barong melambangkan ketangguhan dan keperkasaan sehingga diharapkan akan memberikan kekuatan secara fisik dan jiwa bagi mereka yang mengenakan batik ini.

3. Motif Merak Ngibing (Garut dan Tasikmalaya)

Motif batik Jawa Barat lainnya yang cukup terkenal adalah motif Merak Ngibing yang populer Garut dan Tasikmalaya. Motif ini memiliki ciri khas coraknya yang indah berupa burung merak yang disusun dalam pola geometri.

Motif Merak Ngibing atau yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti “merak yang menari” ini melambangkan keanggunan dan keindahan dari burung merak yang diharapkan hadir dalam diri pengguna batik ini.

4. Motif Galuh Pakuan (Ciamis)

Motif batik Jawa Barat yang populer dan sangat khas selanjutnya datang dari Ciamis. Motif yang disebut Galuh Pakuan ini terinspirasi dari Kerajaan Galuh atau yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Pajajaran.

Batik Galuh Pakuan sangat memiliki corak berupa gagang keris yang merupakan senjata yang sering digunakan oleh Raja Galuh pada zaman dahulu.

Batik Galuh Pakuan memiliki ciri khas warna yang kental dengan corak minimalis yang menggambarkan kesederhanaan masyarakat Pajajaran.

5. Motif Beasan (Cianjur)

Cianjur dikenal sebagai penghasil beras yang unggul dan berkualitas di Indonesia. Dengan kondisi alamnya yang didominasi dengan lahan pertanian, hal ini pun berpengaruh pada motif batik Cianjur.

Salah satu motif batik Cianjur yang paling terkenal adalah motif Beasan yang terinspirasi dari tanaman padi sebagai salah satu komoditas tanaman terbesar di Cianjur.

6. Motif Ganasan (Subang)

Subang unggul dengan buah nanasnya yang disebut nanas Si Madu. Buah yang menjadi ikon dari Kota Subang ini juga menjadi inspirasi dari batik yang disebut dengan motif Ganasan.

Motif Ganasan memiliki corak buah nanas yang mana mengambil inspirasi dari buah nanas yang menjadi buah tunggal pada pohon dengan banyak cabang yang memiliki makna walaupun terdapat perbedaan agama, bahasa, dan budaya di Kabupaten Subang namun tetap rukun dalam kesatuan dengan tujuan yang sama.

motif ganasan

7. Motif Kujang Kijang (Bogor)

motif Kujang Kijang yang berasal dari Kota Bogor. Motif Kujang Kijang terinspirasi dari kujang yang merupakan senjata khas Suku Sunda dan kijang yang merupakan hewan kesayangan masyarakat Bogor.

Motif Kujang Kijang juga memiliki makna filosofis tersendiri yaitu bagian ujung kujang yang lancip dan tanduk kijang yang menghadap ke luar menggambarkan keamanan dan memberikan perlindungan dari segala penjuru.

Demikianlah informasi tentang batik jawa barat yang beragam dan syarat akan makna. Dalam artikel tersebut kita telah membahas tentang sejarah batik jawa barat, ragam motif dan makna batik jawa barat.

Motif batik Jawa Barat sangat beragam dan menonjolkan keunggulan dan ciri khas dari masing-masing wilayah. Semoga bermanfaat.

Tags: , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Mengenal Batik Jawa Barat – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Penjelasannya 

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Mengenal Batik Jawa Barat – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif dan Penjelasannya 

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: