Mengenal Batik – Sejarah Karakteristik, Jenis, Ragam dan Makna Motif Yang Terkandung di Dalamnya
Mengenal Batik – Sejarah Karakteristik, Jenis, Ragam dan Makna Motif Yang Terkandung di Dalamnya
Mengenal Batik – Batik adalah kain bergambar yang dibuat khusus dengan cara menuliskan lilin pada kain mori (kain tenun berwarna putih). Kemudian, kain tersebut diolah melalui proses tertentu, sehingga menjadi pakaian bernilai guna tinggi. Demikian dikutip di buku Aplikasi Metode Pewarnaan Batik Non Kimia Berbasis Kolaboratif-Partisipatif oleh Dra Giyah Yuliari, dkk.
Secara etimologi, istilah batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ambatik. Amba artinya kain yang lebar, sedangkan kata titik atau matik dalam bahasa Jawa merupakan kata kerja yang artinya membuat titik.
Jadi disimpulkan, batik adalah titik-titik yang digambar pada media kain yang lebar sehingga menghasilkan pola-pola yang indah. seperti dikutip di buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia oleh Dodi Mawardi.
Karakteristik Batik
Kain batik mempunyai ciri yang unik yang tidak dimiliki oleh jenis kain lainnya, akan tetapi terdapat perbedaan antara ciri-ciri batik modern dan batik tradisional. Adapun ciri-ciri batik, seperti dikutip di buku Modul Batik Monokromatik untuk SD Kelas V oleh Yeni, Fisnani, dkk, adalah sebagai berikut:
A. Ciri Batik Tradisional
- Coraknya memiliki makna simbolik
- Corak batik terdapat variasi hias seperti motif ular, geometris, barong, dan lain sebagainya
- Warnanya cenderung gelap, seperti warna coklat tua, hitam, dan putih
- Motif batik umumnya membawa ciri khas daerah asalnya
B. Ciri Batik Modern
- Corak dan polanya tidak mengandung makna khusus
- Jenis hias utama didominasi tumbuhan atau rangkaian bunga
- Motif dan polanya tidak mencerminkan khas daerah asal
- Warnanya cenderung bebas, biasanya warna-warna yang dipilih adalah merah tua, biru, kuning, dan ungu, dan lain sebagainya
Jenis-Jenis Batik
Jenis batik Indonesia sangatlah beragam. Berbagai pengaruh dari tradisi klasik sampai yang modern dan abstrak turut menyemarakkan jenis batik di Indonesia.
Selain itu, banyak jenis jenis batik di Indonesia juga disebabkan oleh interaksi bangsa-bangsa asing, baik melalui perdagangan, hubungan diplomatik, maupun karena penjajahan bangsa Barat di Indonesia.
Berikut jenis-jenis batik yang ada di Indonesia beserta dengan penjelasannya, seperti dikutip di buku Batik Nusantara oleh Ari Wulandari, antara lain yaitu:
1. Batik Tulis
Batik tulis dibuat secara manual dengan menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap motif berpengaruh pada hasil akhir.
Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal.
2. Batik Cap
Batik cap dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik jenis cap membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Batik ini biasanya diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dan, karena dibuat dalam jumlah banyak, maka batik ini dapat ditemukan dalam berbagai corak dan warna yang sama.
3. Batik Lukis
Batik lukis dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut, tetapi bisa juga dibuat berdasarkan pesanan pembeli.
Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas. Di sisi lain, batik lukis ini jarang digunakan untuk pakaian, karena kurang lazim. Biasanya batik lukis hanya digunakan sebagai pajangan.
4. Batik Pecinaan
Batik pecinaan ini awal mulanya dibuat oleh keturunan dari para perantau Cina di Indonesia, biasanya mereka memproduksi batik pecinaan untuk komunitas sendiri dan diperdagangkan. Batik pecinaan memiliki warna yang cukup variatif dan cerah.
Dalam selembar kain, mereka dapat menampilkan bermacam-macam warna. Motif yang digunakan pun banyak mengandung unsur budaya Cina, seperti motif burung huk (merak) dan naga, selain itu pola batik pecinaan lebih rumit dan halus.
Pada zaman dahulu, batik pecinaan digunakan sebagai sarung dan dipadukan dengan kebaya encim sebagai busana khas para perempuan keturunan Cina di Indonesia. Di masa sekarang, batik pecinaan masing sering diangkat sebagai tren mode di waktu tertentu, terutama bila menjelang tahun baru Imlek.
5. Batik Belanda
Sama seperti warga keturunan Cina, warga keturunan Belanda juga banyak yang membuat dan memproduksi batik. Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda mempunyai ciri khas tersendiri dan sering disebut dengan batik belanda.
Motif yang digunakan pada batik belanda biasanya bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip, dan tokoh-tokoh cerita dongeng yang terkenal di negeri asalnya. Batik Belanda diproduksi di Pekalongan sepanjang abad ke 19 sampai abad ke 20.
6. Batik Jawa Hokokai
Batik jenis ini muncul pada masa kedudukan Jepang, yaitu tahun 1942-1945. Modelnya pagi sore, yaitu dalam satu kain terdapat dua pola atau corak yang berbeda. Motif terbanyak adalah motif bunga, seperti bunga sakura dan bunga krisan.
Hampir semua batik jawa hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail, seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
7. Batik Rifa’iyah
Batik rifa’iyah mendapatkan pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam, motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai dengan aslinya. Oleh karena itu, corak dalam batik rifa’iyah yang berupa motif hewan kepalanya terpotong. Dalam ajaran Islam, semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya.
Motif Batik dan Maknanya
Motif batik biasanya membawa makna dan harapan tertentu bagi orang yang mengenakannya. Berikut beberapa jenis motif batik beserta maknanya, seperti dilansir dari situs Kemenperin RI dan dikutip di buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 1 oleh Nidaul Janah, antara lain:
1. Motif Alas-Alasan
Alas-alasan dalam bahasa Jawa diartikan sebagai hutan-hutanan. Motif alas-alasan termasuk bagian dari motif tradisional, pada motif pola ini terdapat berbagai macam binatang, dari binatang kecil hingga binatang yang cukup besar
Makna dari motif alas-alasan diharapkan mampu mengajak orang lain untuk selalu mawas diri, arif, dan bijaksana dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh rintangan.
2. Motif Gurdho Latar Kembang
Motif gurdho latar kembang memiliki makna kedudukan yang baik. Digambarkan oleh ornamen mahkota yang gagah serta dikelilingi keharuman bunga di sekitarnya. Motif gurdho latar kembang memiliki pengharapan agar yang mengenakannya mendapatkan kedudukan yang pantas dan baik.
3. Motif Kokrosono
Motif kokrosono ini mempunyai filosofi dharma, kemakmuran, dan teguh hati. Kokrosono diambil dari tokoh pewayangan Raden Kokrosono yang memiliki karakter yang baik hati.
Penggunaan batik motif kokrosono diharapkan menjadi sosok yang selalu siap berkorban untuk kepentingan orang lain, atas dasar cinta dan pengharapan mewujudkan dunia yang ideal. Tidak pernah berhitung untung dan rugi atas yang dipilihnya.
4. Motif Sido Mulyo
Sido berarti jadi, sedangkan mulyo artinya kecukupan dan kemakmuran. Diharapkan yang memakai batik ini diberikan kecukupan dan kemakmuran.
Motif sido mulyo sering dikenakan pengantin pada hari pernikahannya, dengan harapan agar keluarga yang dibina memperoleh kemuliaan.
Salah satu ornamen pada batik sido mulyo ini adalah ornamen rumah yang dikelilingi lung-lungan. Ornamen tersebut menggambarkan sebuah rumah yang asri dan penuh ketentraman.
5. Motif Mega Mendung
Motif mega mendung asal Cirebon ini bercorak seperti susunan awan dengan pewarnaan gelap seperti merah tua, biru tua, atau kecoklatan. Mempunyai garis lengkung yang tersusun beraturan. Makna dari motif mega mendung menggambarkan kehidupan manusia yang selalu berubah-ubah dalam mencari jati dirinya.
6. Motif Parang Rusak
Batik parang adalah salah satu jenis motif batik masyarakat Jawa. Batik parang juga disebut sebagai batik keraton dan merupakan motif paling tua di Indonesia. Foto: Stocklib/Ayolhoiso
Motif parang rusak merupakan motif yang terbentuk dari pola dua baris daun-daun yang runcing dan bersegi tiga serta ditempatkan berhadap-hadapan sehingga ujungnya saling berpautan.
Motif parang rusak memiliki beberapa tafsiran yang berbeda. Pertama, motif parang rusak dikatakan memiliki makna kurang baik karena lukisan parangnya yang bertekuk seperti pedang yang tidak sempurna.
Parang rusak juga bermakna pedang untuk melawan kejahatan dan kebatilan sehingga hanya boleh dipakai oleh orang-orang yang berkuasa, seperti raja dan para penguasa.
Kedua, motif parang rusak diartikan sebagai lambang pertumbuhan yang penuh kekuatan dan kecepatan. Hal ini ditandai oleh munculnya lambang khas raja, yaitu bunga lotus. Parang rusak seringkali dianggap sebagai simbol kesucian dan kekuatan.
Demikianlah informasi tentang pengertian batik. Dalam artikel tersebut kita telah membahas, karakteristik, jenis dan motif batik yang ada di Indonesia. Semoga makin memperkaya wawasan detikers tentang batik ya…
Tags: batik, batik adalah, jenis batik, jual batik, kain batik, karakteristik batik, keistimewaan batik, makna motif batik, motif batik, pengertian batik, sejarah batik
Mengenal Batik – Sejarah Karakteristik, Jenis, Ragam dan Makna Motif Yang Terkandung di Dalamnya
Mengenal Batik Sasirangan – Sejarah dan Keunikan Batik Sasirangan, Batik Khas Kalimantan Selatan yang Dipercaya Sebagai Alat Penyembuhan Berbagai Penyakit
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Batik Sasirangan – Sejarah dan Keunikan Batik Khas Kalimantan Selatan yang Dipercaya Sebagai Alat Penyembuhan Berbagai Penyakit Mengenal Batik Sasirangan – Sasirangan adalah jenis kain khas yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Batik Sasirangan merupakan sebuah batik yang dibuat di atas kain tenun yang digunakan sebagai pakaian adat untuk digunakan dalam kegiatan upacara adat…
SelengkapnyaPerkembangan Kain Lurik Dari Masa Ke Masa
Diposting oleh GriyatenunOfficialPerkembangan Kain Lurik Dari Masa Ke Masa Perkembangan Kain Tenun – Dahulu lurik dikenakan oleh rakyat biasa sebagai simbol kesederhanaan. Di keraton Yogyakarta, lurik dikenakan oleh prajurit keraton ketika hendak menghadap raja. Namun sekarang ini tampak sekali perkembangan kain lurik. Kain Lurik tidak hanya digunakan sebagai pakaian prajurit kerajaan dilingkungan keraton tetapi sudah dikenakan oleh…
Selengkapnya7 Fakta Kain Tenun Tradisional Khas Indonesia Yang Syarat Dengan Makna dan Telah Mendunia
Diposting oleh GriyatenunOfficial7 Fakta Kain Tenun Tradisional Khas Indonesia Yang Syarat Dengan Makna dan Telah Mendunia Kain Tenun Indonesia – Anda pasti sering mendengar tentang kain tenun atau mungkin anda salah satu penggemar kain tenun. Ya. Selain kain batik, Indonesia juga terkenal dengan kain tenun. Kain tenun Indonesia ternyata tidak hanya terkenal di dalam negeri saja tetapi…
Selengkapnya3 Jenis Kain Prototype Baju Yang Paling Cocok Untuk Membuat Desain Fragmen, Tidak Kaku dan Mudah dibentuk
Diposting oleh GriyatenunOfficial3 Jenis Kain Prototype Baju Yang Paling Cocok Untuk Membuat Desain Fragmen, Tidak Kaku dan Mudah dibentuk Jenis Kain Prototype Baju – Prototype baju merupakan sebuah metode pengembangan produk melalui pembuatan rancangan, sampel atau model untuk menguji konsep serta proses pembuatan dari suatu produk baju. Bidang fashion memang sangat lekat dengan istilah-istilah asing yang sangat…
SelengkapnyaMengenal Batik Minahasa – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Batik Sebagai Representasi Hasil Kearifan Lokal Masyarakat Minahasa
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Batik Minahasa – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Batik Sebagai Representasi Hasil Kearifan Lokal Masyarakat Minahasa Mengenal Batik Minahasa – Minahasa adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Utara. Minahasa terkenal dengan keindahan kain tenunnya dan batik Minahasa. Batik Minahasa mengadopsi aksara suku asli dan motif-motif kuno. Motif-motif tersebut mengacu pada nilai-nilai budaya dan tradisi yang…
SelengkapnyaSejarah Kain Tenun, Perjalanan dan Proses Pembuatan Kain Tenun Khas Indonesia Yang Kini Telah Mendunia
Diposting oleh GriyatenunOfficialSejarah Kain Tenun, Perjalanan dan Proses Pembuatan Kain Tenun Khas Indonesia Yang Kini Telah Mendunia Sejarah Kain Tenun – Tenun ikat adalah salah satu teknik yang menggunakan rintang warna. Kata ‘ikat’ berasal dari Bahasa Melayu berarti mengikat. Dinamakan tenun ikat karena pada proses pembuatannya ada bagian benang yang sengaja diikat agar tidak terkena warna pada saat…
SelengkapnyaIkat Kepala Tenun IKT002
Ikat Kepala Tenun IKT002 Jual Ikat Kepala Tenun – Ikat Kepala Tenun IKT002 Mengenakan ikat kepala dipercaya memiliki makna filosofis tertentu bagi beberapa suku di Indonesia. Berbagai macam motif khas etnik juga terlihat jelas dari ikat kepala. Kini, ikat kepala merupakan salah satu perwujudan dari akulturasi antara budaya dan dunia fashion. Ikat Kepala Tenun IKT002…
Rp 20.000 Rp 25.000Kain Tenun Blanket Halusan – BK 014
Kain Tenun Blanket Halusan – BK 014 hadir dengan hiasan tumpal bermotif mozaik yang unik. kain tenun blanket etnik ini merupakan salah satu produk unggulan, yang paling sering dicari oleh para fashionable maupun para pecinta barang etnik. Kain Tenun Blanket dihasilkan dari hasil tenun manual dengan alat tenun tradisional bukan mesin (ATBM), bukan hasil dari…
Rp 120.000 Rp 145.000Kain Tenun Pabintik PBT001
Kain Tenun Pabintik PBT001 Kain Tenun Pabintik PBT001 merupakan kain tenun unggul yang hasilkan dari Alat Tenun Bukan Mesin. Sesuai dengan namanya kain tenun ini memiliki ciri khas yakni terdapat aksen bintik – bintik seluruh bagian kain. Ditambah lagi dengan akses motif toraja yang melekat pada bagian sisinya semakin memberikan kesan etnik pada kain tenun…
Rp 225.000 Rp 275.000Kain Tenun Lurik LR – 007
Kain Tenun Lurik LR – 007 berbahan dasar 100% benang katun yang memiliki kualitas premium. Kain Tenun Lurik ini memiliki dengan motif 3 garis dengan warna yang sangat unik dan cantik. Sangat cocok dipakai baik untuk untuk kaum pria maupun wanita. cocok juga untuk acara formal maupun informal. Spesifikasi Kain Lurik LR – 007 :…
Rp 140.000 Rp 175.000Kain Tenun Endek Bali – ED 004
Kain Tenun Endek Bali – ED 004 Kain Tenun Endek Bali – ED 004 memiliki warna dominan merah, Perpaduan antara warna hitam dengan kombinasi hiasan bermotif membuat kain tenun endek ini terlihat sangat indah. Warna merah pada kain tenun endek ini mampu memberikan energi keberanian, kekuatan, dan semangat bagi yang mengenakannya. Kain Tenun Endek Bali…
Rp 185.000 Rp 225.000Kain Tenun Blanket Toraja BLKT002
Kain Tenun Blanket Toraja BLKT002 Kain Tenun Blanket Toraja BLKT002 berbahan dasar 100% benang katundihasilkan dari hasil tenun manual dengan alat tenun tradisional bukan mesin (ATBM), bukan hasil dari cap atau printing, sehingga membuat kain tenun blanket ini terasa begitu halus, adem dan sangat nyaman jika dipakai. Kain Tenun Blanket Toraja BLKT002 ini hadir dengan…
Rp 125.000 Rp 175.000
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.