Mengenal Tenun Gringsing – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Tenun Khas Bali Yang Mempunyai Nilai Tinggi dan Penuh Dengan Mistis
Mengenal Tenun Gringsing – Sejarah, Ciri Khas, Ragam dan Makna Motif Tenun Khas Bali Yang Mempunyai Nilai Tinggi dan Penuh Dengan Mistis
Mengenal Tenun Gringsing – Kain tenun Gringsing adalah salah satu produk ekonomi kreatif khas Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali.
Kepopuleran kain tenun Gringsing memang sudah tidak diragukan lagi, bahkan kemarin pada saat acara akan dipersiapkan sebagai cenderamata bagi para kontingen atau peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di bali.

Sejarah Tenun Gringsing Bali
Sejarah Tenun Gringsing
Menurut legenda, Kain Tenun gringsing adalah pemberian Dewa Indra, Dewa dalam Agama Hindu yang merupakan Dewa Pelindung Manusia. Saat itu dewa Indra sedang mengagumi keindahan langit malam. Saking kagumnya, Ia mencoba menggambarkannya pada umat manusia pilihannya, yaitu masyarakat Tenganan, Bali.
Diajarkannya para wanita Tenganan untuk menguasai teknik menenun Kain tenun gringsing demi mengabadikan keindahan bintang, bulan, matahari, dan hamparan langit lainnya. Maka terciptalah ciri Kain Tenun Gringsing yang bernuansa gelap pekat seperti gelapnya malam.
Kain Tenun Gringsing digunakan dalam ritual adat dan keagamaan dalam masyarakat Bali. Kain Tenun ini dipercaya mengandung kesaktian Dewa Indra, Dewa pelindung umat manusia. Kain Tenun Gringsing dipercaya mempunyai kekuatan magis, yaitu mampu menyembuhkan penyakit dan penolak bala.
Ciri Khas Tenun Gringsing
Sebagai catatan, menurut para ahli kain dan tekstil dunia, Kain tenun Gringsing termasuk kain tenun yang langka. Hanya ada 3 tempat di dunia ini yang mengusai teknik menenun Gringsing, yaitu India, jepang, dan Tenganan (Indonesia).
Seorang pakar kain bernama Urs Ramseyer (1984) yang menulis buku berjudul Clothing, Ritual and Society in Tenganan Pegeringsingan Bali, menduga bahwa masyarakat Tenganan adalah merupakan imigran dari India kuno karena juga penganut Dewa Indra.
Para imigran tersebut kemungkinan membawa teknik dobel ikat melalui pelayaran dari Orrisa atau Andhra Pradesh, kemudian mengembangkannya secara independen di Tenganan. Adapun kemungkinan lainnya adalah, para imigran tersebut menguraikan kutipan-kutipan dari beberapa jenis tenun patola untuk dikembangkan di Nusantara.
Kain Tenun Gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik teknik dobel ikat. Proses pembuatannya memerlukan waktu 2-5 tahun, bahkan ada yang 10 th. Umumnya, masyarakat Tenganan memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun yang digunakan dalam upacara khusus.
Kata Gringsing berasal dari kata ‘gring’ yang artinya ‘sakit’ dan ‘sing’ yang artinya ‘tidak’. Sehingga bila keduanya digabungkan artinya menjadi ‘tidak sakit’. Oleh karena itu Kain tenun Gringsing diyakini mempunyai kekuatan mistis sebagai penolak bala.
Sebagai catatan, di Bali, berbagai upacara seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lainnya dilakukan dengan bersandar pada kekuatan Kain Tenun Gringsing ini.
Proses Pembuatan Tenun Gringsing
Jangan kaget. Proses pembuatan Kain Tenun Gringsing amatlah sangat sulit dan membutuhkan ketekunan yang luar biasa. Bahkan dimulai sejak dari awal prosesnya, yaitu pemilihan Buah Kemiri. Buah kemiri, Aleurites moluccana, yang diambil langsung dari Hutan Tenganan sebagai bahan pembuat kain gringsing haruslah dipilih yang benar-benar matang dan sudah jatuh dari pohonnya.
Hal ini disesuaikan dengan awig-awig atau aturan adat setempat yang menyatakan bahwa beberapa jenis pohon tertentu seperti: kemiri, keluak, tehep, dan durian, yang tumbuh di atas tanah milik individu tidak boleh dipetik oleh pemiliknya sampai matang di pohon dan kemudian jatuh dengan sendirinya.
Dalam proses pembuatannya, Kain Tenun Gringsing dikerjakan dengan tangan dari awal hingga akhir proses. Benang yang digunakan merupakan hasil memintal dengan tangan menggunakan alat pintal tradisional. Sama sekali tidak menggunakan mesin.
Benang tersebut berasal dari Buah Kapuk berbiji satu yang hanya tumbuh di Nusa Penida. Setelah selesai proses pemintalan, dilakukan proses perendaman benang kedalam minyak kemiri. Proses perendaman tersebut bisa berlangsung lebih dari 40 hari hingga maksimum satu tahun, dengan penggantian air rendaman setiap 25 sampai 49 hari. Semakin lama perendaman, benang akan makin kuat dan lembut. Selanjutnya barulah dilakukan proses pengikatan dan pewarnaan.
Kemudian benang dipintal menjadi sehelai kain yang memiliki panjang (sisi pakan) dan lebar (sisi lungsi) tertentu. Saat merapatkan hasil tenunan, benang akan didorong menggunakan tulang kelelawar. Kain yang sudah jadi akan diikat mengikuti pola tertentu yang sudah ditentukan oleh juru ikat.
Proses pengikatannya menggunakan tali rafia dengan dua warna, yaitu merah muda dan hijau muda. Setiap ikatan akan dibuka sesuai proses pencelupan warna untuk menghasilkan motif dan pewarnaan yang sudah disesuaikan.
Ragam Motif Tenun Gringsing
Motif kain gringsing hanya menggunakan tiga warna yang disebut tridatu. Pewarna alami yang digunakan dalam pembuatan motif kain gringsing adalah ‘babakan’ (kelopak pohon) Kepundung putih (Baccaurea racemosa) yang dicampur dengan kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai warna merah, minyak buah kemiri berusia tua (± 1 tahun) yang dicampur dengan air serbuk/abu kayu sebagai warna kuning, dan pohon Taum untuk warna hitam.
Proses penataan benang, pengikatan, dan pewarnaan dilakukan pada sisi lungsi dan pakan, sehingga teknik tersebut disebut dobel ikat. Pada teknik tenun ikat biasa, umumnya hanya sisi pakan yang diberi motif, sedangkan sisi lungsi hanya berupa benang polos, atau sebaliknya.
Pola yang dibuat pada kain harus ditenun dengan ketrampilan dan ketelitian sehingga setiap warna pada lungsi akan bertemu dengan warna yang sama pada pakan dan menghasilkan motif kain yang terlihat tegas. Adapun jenis-jenis motif pada Kain Tenun Gringsing sebagai barikut.
1.Batun Tuung
Digambarkan sebagai biji terung dengan ukuran tidak besar. Digunakan sebagai senteng /selendang pada wanita dan sabuk/ikat pinggang tubumuhan pada pria. Motif ini dikabarkan hampir punah.
2.Cecempakaan
Digambarkan sebagai bunga cempaka. Digunakan sebagai busana adat dan upacara keagamaan. Adapun yang temasuk Gringsing Cecempakaan adalah Cecempakaan Putri, Geringsing Cecempakaan Pat Likur (ukuran 24 benang) dan Cecempakaan Petang Dasa (ukuran empat puluh).
3.Cemplong
Digambarkan sebagai bunga besar di antara bunga-bunga kecil sehingga terlihat ada kekosongan antara bunga yang menjadi cemplong. Gringsing Cemplong digunakan sebagai busana adat dan upacara keagamaan.
Jenis Gringsing Cemplong meliputi: senteng/anteng (busana di pinggang wanita), ukuran Pat Likur (24 benang) dan ukuran Petang Dasa (40 benang). Motif ini hampir punah.
4.Gringsing Isi
Digambarkan sebagai motif yang semuanya berisi/penuh. Tidak ada bagian kain yang kosong. Motif ini digunakan hanya untuk sarana upacara. Hanya terdapat dalam satu ukuran, yaitu ukuran Pat Likur (24 benang).
4.Lubeng
Digambarkan sebagai hewan kalajengking. Digunakan sebagai busana adat dan upacara keagamaan. Motif Lubeng meliputi: Lubeng Luhur, yang berukuran paling panjang. Digambarkan sebagai tiga bunga berbentuk kalajengking yang masih utuh
Lubeng Petang Dasa digambarkan sebagai satu bunga kalajengking utuh di tengah dan di pinggir hanya setengah, Lubeng Pat Likur yang berukuran paling kecil.
5.Sanan Empeg
Digambarkan sebagai tiga bentuk kotak-kotak/poleng berwarna merah-hitam. Gringsing bermotif ini digunakan sebagai sebagai pelengkap sesajian dalam upacara keagamaan dan adat masyarakat Tenganan Pegeringsingan.
Sedangkan bagi masyarakat Bali di luar desa Tenganan, kain ini digunakan sebagai penutup alas kepala/bantal pada upacara Manusa Yadnya potong gigi.
6.Wayang
Terdapat 2 jenis Gringsing pada jenis ini, yaitu Gringsing Wayang Kebo dan Gringsing Wayang Putri. Gringsing Wayang Kebo bermotifkan wayang lelaki, sedangkan wayang putri bermotifkan wayang perempuan. Motif ini tergolong paling sulit dikerjakan dan memerlukan waktu pembuatan yang sangat lama.
Motif wayang hanya memiliki dua warna, yaitu hitam sebagai latar dan garis putih yang relatif halus untuk membentuk sosok wayang. Untuk menciptakan garis putih dengan tersebut diperlukan ketelitian tinggi karena tingkat kesulitan selama pengikatan dan penenunan kain relatif sulit.
Selain itu masih terdapat motif-motif kuno kain gringsing lainnya meliputi: Teteledan, Enjekan Siap, Pepare, Gegonggangan, Sitan Pegat, Dinding Ai, Dinding Sigading, dan Talidandan.
Tags: ciri khas Tenun Gringsing, fungsi kain tenun gringsing, jual kain tenun gringsing, jual tenun gringsing, kain gringsing, kain khas bali, kain tenun gringsing, kain tenun khas bali, keistimewaan tenun gringsing, keunggulan kain tenun gringsing, makna motif Tenun Gringsing, motif kain tenun gringsing, motif Tenun Gringsing, proses pembuatan Tenun Gringsing, ragam motif Tenun Gringsing, sejarah kain tenun gringsing, Tenun Gringsing, tenun gringsing bali
Mengenal Tenun Gringsing – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif Tenun Khas Bali Yang Mempunyai Nilai Tinggi dan Penuh Dengan Mistis
Inilah 4 Jenis Kain Hijab Yang Nyaman dan Sering Digunakan
Diposting oleh GriyatenunOfficialInilah 4 Jenis Kain Hijab Yang Nyaman dan Sering Digunakan Jenis Kain Hijab – Hijab adalah produk yang banyak di sukai di Indonesia bahkan di seluruh dunia yang beragama Islam. Bahkan, hampir disetiap tempat dan saat kita jumpai wanita berhijab. Kesadaran akan berhijab makin dirasakan dengan banyak munculnya berbagai pilihan fashion untuk para hijaber, baik…
SelengkapnyaMengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Tenun Rangrang – Sejarah, Ciri Khas, Ragam Motif, Cara Pembuatan Kain Tenun Tradisional Khas Bali Dengan Ciri Khas Bolong-Bolong Mengenal Tenun Rangrang – Satu lagi wastra atau kain tenun unik asli Nusantara. Alih-alih rapat hasil kain tenunannya, malahan semakin renggang hasilnya. Alih-alih dianggap berkualitas rendah malahan dianggap sebagai karya seni bercita rasa tinggi. Alih-alih bolong-bolong…
Selengkapnya3 Keistimewaan Kain Tenun NTT, Kain Tenun Premiun Yang Harganya Capai Puluhan Juta
Diposting oleh GriyatenunOfficial3 Keistimewaan Kain Tenun NTT, Kain Tenun Premiun Yang Harganya Capai Puluhan Juta Keistimewaan kain Tenun NTT – Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keindahan alam dan warisan budaya yang banyak. Di tempat itulah ada warisan budaya berupa kemampuan membuat kain yang disebut dengan menenun. Dari menenun, masyarakat menghasilkan…
SelengkapnyaMengenal Tenun Insana – Kain Tenun Tradisional Khas NTT Dengan Warna Cerah dan Syarat Makna Nilai Budaya
Diposting oleh GriyatenunOfficialMengenal Tenun Insana – Pengertian, Ciri Khas dan Ragam Motif Tenun Khas NTT yang Syarat Makna Nilai Budaya Mengenal tenun Insana – Seperti halnya dengan keragaman budaya yang dimiliki adalah kain tenun yang dimiliki di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah kain tenun insana, dimana kain ini berasal dari Nusa Tenggara Timur. Kain tenun…
Selengkapnya4 Cara Merawat Kain Tenun Sutra Agar Warna Tidak Luntur dan Tahan Lama
Diposting oleh GriyatenunOfficialInilah 4 Cara Merawat Kain Tenun Bahan Sutra Agar Warna Tidak Luntur dan Tahan Lama Cara Merawat Kain Tenun Sutra – Pakaian tenun berbahan sutera banyak dianggap sebagai lambang kemewahan lantaran biaya produksinya yang tinggi. Ditambah dengan pesona kilaunya dan lembut di kulit menambah kesan premium dan elegan. Kompleksitas pembuatan serta proses yang panjang dimulai…
Selengkapnya3 Tahap Pembuatan Kain Tenun Rangrang Khas Nusa Penida Bali, Tak Heran Harganya Hingga Jutaan
Diposting oleh GriyatenunOfficialInilah 3 Tahap Pembuatan Tenun Rangrang Khas Nusa Penida, Bali, Tak Heran Harganya Hingga Jutaan Tahap Pembuatan Tenun Rangrang – Tenun Rangrang merupakan salah satu kain tenun tradisional hasil karya warga Nusa Penida Bali yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas. Tenun Rangrang ini dibuat dengan menggunakan alat tenun tradisional dan benang yang diwarnai secara alami….
SelengkapnyaKain Tenun Blanket Etnik – BK 006
Kain Tenun Blanket Etnik – BK 006 Kain Tenun Blanket Etnik – BK 006 memiliki warna yang sangat cantik yakni warna hitam, warna merah dan warna hijau dengan kombinasi tumpal dengan motif khas etnik nusantara. Perpaduan antara warna hitam, warna merah yang dikombinasikan dengan warna hijau dengan pola garis-garis lurus ini membuat kain tenun baron…
Rp 120.000 Rp 145.000Kain Tenun ReMoven RMN005
Kain Tenun ReMoven RMN005 Kain Tenun ReMoven memiliki keunikan dimana proses pembuatannya berasal dari kolaborasi antara tenun dan batik. Kain Tenun ReMoven RMN005 hadir dengan aksen motif ornamen yang sangat cantik. Kain Tenun ReMoven RMN005 berbahan benang katun dengan kualitas halus sehingga memiliki kualitas tinggi, halus, lembut dan nyaman dipakai. Kain Tenun ReMoven RMN005 sangat…
Rp 145.000 Rp 195.000Kain Tenun Baron Jepara – BR 005
Kain Tenun Baron Jepara – BR005 Kain Tenun Baron Jepara – BR005 memiliki perpaduan dengan warna merah dengan hiasan tumpal bermotif mozaik yang unik berwarna merah dan silver . Perpaduan antara warna merah dengan warna biru yang terdapat pada motif pada kain tenun baron ini tampak begitu elegan. Warna merah pada kain tenun baron ini…
Rp 182.000 Rp 215.000Kain Tenun ReMoven RMN003
Kain Tenun ReMoven RMN003 Kain Tenun ReMoven RMN003 merupakan perpaduan antara kain tenun tenun dengan teknik batik. Kain Tenun ReMoven RMN003 hadir dengan aksen motif ornamen yang sangat cantik. Kain Tenun ReMoven RMN003 berbahan benang katun dengan kualitas halus sehingga memiliki kualitas tinggi, halus, lembut dan nyaman dipakai. Kain Tenun ReMoven RMN003 sangat cocok dijadikan…
Rp 145.000 Rp 195.000Kain Tenun Endek Bali – ED 007
Kain Tenun Endek Bali – ED 007 Kain Tenun Endek Bali – ED 007 memiliki warna dominan hitam, Perpaduan antara warna hitam dengan kombinasi hiasan bermotif membuat kain tenun endek ini terlihat sangat indah. Warna orange pada kain tenun endek ini mampu memberikan aura ketegasan bagi yang mengenakannya. Kain Tenun Endek Bali merupakan salah satu…
Rp 185.000 Rp 225.000Kain Lurik LR 001
Perkenalkan koleksi terbaru kami dari jenis tenun lurik yang pastinya akan membuat anda makin jatuh cinta terhadap kain khas jogjakarta. Koleksi Kain lurik terbaru kami mencoba keluar dari pakem yang selama ii melekat pada kain lurik dimana warna dasar kain warna identik dengan warna-warna suram atau gelap. Spesifikasi Kain Lurik LR 001 : Nama :…
Rp 140.000 Rp 175.000
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.