Kain Tenun Insana, Kain Tenun Tradisional Khas NTT Dengan Warna Cerah dan Syarat Makna Nilai Budaya
|Kain Tenun Insana, Kain Tenun Tradisional Khas NTT Dengan Warna Cerah dan Syarat Makna Nilai Budaya
GriyaTenun.com – Seperti halnya dengan keragaman budaya yang dimiliki adalah kain tenun yang dimiliki di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya adalah kain tenun insana, dimana kain ini berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Kain tenun insana terkenal sebagai salah satu jenis kain yang menonjolkan banyak warna-warna cerah yang dimiliki. Warna-warna tersebut memiliki makna yang sangat dalam pada budaya setempat.

Pengertian Kain Tenun Insana
Kain tenun insana khas NTT dikenal sebagai salah satu jenis kain banyak menonjolkan warna-warna yang cerah dan memiliki makna yang sangat dalam pada budaya setempat.
Kain tenun insana asal NTT termasuk ke dalam salah satu jenis kain tenun full handmade yang desainnya lebih kontemporer dan memiliki warna-warna yang sangat menarik.
Nama Insana ini sendiri diambil dari salah satu kerajaan yang bernama “Insana” yang terletak di Kecamatan Insana, Nusa Tenggara Timur.
Kerajaan Insana berpusat di daerah yang bernama Oelolok. Wilayah kerajaan Insana terdiri dari perbukitan dan Karst Manamas yang sangat subur. Pada masa kejayaannya, kerajaan Insana dikenal sangat mengutamakan pendidikan bagi masyarakatnya.
Motif Kain Tenun Insana
Dari segi desain ataupun motifnya kain tenun insana kebanyakan lebih banyak menggunakan motif-motif geometris. Masing-masing motif pada kain tenun inipun merupakan perwakilan dari suku-suku yang mendiami wilayah kerajaan dalam tatanan struktur adat setempat.
Untuk jenisnya tenun insana dapat dibedakan ke dalam dua macam kategori yakni berupa sotis dan buna. Berikut ini jenis kain tenun insana khas NTT :
1. Sotis
Tenun sotis banyak menerapkan konsep garis lurus dan konsep pencerminan pada motif tenunannya. Kain tenun motif lotis memiliki ciri kain yang memiliki banyak warna terang ataupun warna cerah.
Benang yang digunakan merupakan benang yang sudah diberi warna sebelumnya sehingga benang satu dengan benang lainnya nanti akan menciptakan suatu motif tertentu. Ciri lain dari kain tenun motif lotis adalah memiliki permukaan kain yang rata.
2.Buna
Tenun buna banyak menerapkan konsep geometris seperti segi empat, garis lurus dan konsep pencerminan. Sama seperti dengan kain tenun motif sotis, kain tenun buna ini juga menggunakan warna-warna cerah.
Selain itu, tenun buna memiliki ciri permukaan kain yang tidak rata, ada bagian yang lebih tinggi seperti kain yang dibordir. Permukaan kain tenun buna bagian luar dan dalam hampir sama.
Pembuatan Kain Tenun Insana
Dilihat dari proses pembuatannya, kain tenun NTT yang satu ini bisa dibilang sangat rumit dan membutuhkan waktu yang panjang karena motif-motifnya dibuat secara manual dengan sistem anyaman tangan.
- Untuk membuat corak atau ragam hias pada kain benang yang dipakai mula-mula harus terlebih dahulu diwarnai.
- Setelah diwarnai barulah benang tersebut kemudian ditenun sesuai motif yang dikehendaki.
Bahan yang digunakan untuk membuat kain tenun insana biasanya berupa benang kapas, yang banyak ditanam dan terdapat dalam daerah-daerah kering. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, para pengrajin tenun kini banyak yang menggunakan benang-benang sintesis buatan pabrik.
Terkait dengan bahan pewarna yang digunakan untuk pencelupan benang, para pengrajin tenun insana dulu juga biasa menggunakan pewarna alami. Namun karena ketersediaannya terbatas, sekarang para perajin telah banyak yang beralih menggunakan zat warna kimia (pewarna sintetis).
Pemanfaatan Kain Tenun Insana
Dengan tampilannya yang sangat khas yakni berwarna cerah dan memiliki motif yang sangat menawan, kain tenun insana secara pada prinsipnya dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan. Berikut beberapa fungsi kain tenun insana jika dilihat dari sudut pandang budaya.
- Kain tenun insana dapat difungsikan sebagai sarung, selimut dan selendang.
- Sebagai pakaian untuk pesta dalam ritual-ritual adat seperti acara kematian, acara adat kawin-mawin dan penjumputan tamu.
- Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin).
- Sebagai mitos, lambang suku yang dijaga kelestariannya dan dihormati karena menurut kepercayaan suku tertentu.
- Kain tenun insana dipercaya dapat melindungi pemakainya dari gangguaan alam, bencana, roh jahat dan lain-lain.
- Untuk keperluan lain yang lebih luas kain tenun insana dengan warna yang colorfull sangat cocok dijadikan sebagai tas tenun, baju tenun atau aneka sovenir lainnya.
Demikian pembahasan singkat mengenai keistimewaan kain tenun insana, proses pembuatan kain tenun insana lengkap dengan pemanfaatannya dalam ruang lingkup budaya maupun kehidupan masyarakat modern.