Inilah 4 Keistimewaan Tenun RangRang Khas Nusa Penida Yang Perlu diketahui
|Inilah 4 Keistimewaan Tenun RangRang Khas Nusa Penida Yang Perlu diketahui
Keistimewaan Tenun Rangrang – Tenun rangrang merupakan salah jenis tenun khas nusa penida bali yang dikenal memiliki ciri, lembaran kain tenunnya berlubang. Ada ruang-ruang rongga kecil pada pertemuan tiap motif.
Sementara motifnya juga beda. Bandingkan dengan tenun-tenun hasil karya kabupaten lain di Bali. Seperti dari Klungkung, Karangasem, Jembrana, Tabanan dan lainnya sangat berbeda. Warnanya pun juga lebih cerah. Lebih menyala dibanding tenun jenis lainnya di Bali.
Konon, motif rangrang muncul dari inspirasi Tirtanadi, seperti air gemercik zig-zag. Tak hanya menawan warna dan motifnya, kain tenun rangrang menunjukkan filosofi mendalam. Corak rangrang menggambarkan cara hidup dan keyakinan masyarakat Bali pada alam, karmapala, dan penguasa alam.

Berikut ini adalah keistimewan Kain tenun rangrang, kain tenun khas Nusa Penida yang menjadi nilai budaya tenun dari Bali. berikut ulasannya.
1. Keunikan Motif
Tenun Rangrang mempunyai kecantikan tersendiri dengan memakai motif pola geometris zig-zag serta adanya lubang-lubang kecil khas di beberapa bagian kain yang timbul karena proses penenunan.
Ciri khas kain tenun Rangrang Nusa Penida biasanya adalah penggambaran flora dan fauna dalam bidang dua dimensi yang datar, banyak garis runcing, lengkungan dan pola kotak serta latar yang cerah.
Pada bagian tengah kain di tambahkan pula berbagai motif cantik berupa saksak bunga tunjung, angket rumput, dan pohon cemara. Sementara pada bagian pinggirnya diberikan hiasan berupa motif bunga julit, daun bakung, kupu-kupu, serta katak.
Ciri khas yang paling mencolok pada kain rang-rang yaitu berupa garis berwarna putih yang dikenal sebagai pangoh taji atau semacam pisau yang biasa di gunakan oleh petarung ayam pada acara sabung ayam.
2. Penggunaan Warna Cerah
Tenun Rangrang mempunyai kecantikan tersendiri dengan penggunaan warna-warnanya yang cerah yang dituangkan dalam karyanya.
pewarnaan kain tenun rangrang biasanya menggunakan bahan alami. Secara umum kain tenun rangrang dibuat dengan latar belakang berwarna merah yang diperoleh dari dua jenis pewarna yaitu akar mengkudu dan kayu secang, serta warna kuning yang berasal dari bahan kulit delima yang dikeringkan.
Kain tenun rangrang khas Nusa Penida dibuat dari benang berkualitas tinggi dengan proses pengerjaan yang dilakukan secara manual yaitu dengan teknik ikat tunggal. Adapun Bahan yang digunakan untuk membuat kain rang-rang diperoleh dari perpaduan dengan wol dan sutra.

3. Filosofi Tenun Rangrang
Tak hanya menampilkan keindahan warna dan motifnya yan menawan, kain rang-rang juga menyuguhkan filosofi mendalam mengenai hidup dan kepercayaan masyarakat Bali terhadap alam, karmapala, serta tridarma penguasa jagat.
Selain itu, Nama Rangrang diambil dari kata jarang- jarang atau bolong- bolong. Kata itu merujuk pada kondisi kain tenun yang dihasilkan. Kain yang berlubang sendiri merupakan simbol dari transparansi.
4. Kegunaan Tenun Rangrang
Tenun rangrang dulunya merupakan jenis kain tenun leluhur warga pulau Nusa Penida yang masuk wilayah Provinsi Bali. Kala itu, hampir tidak ada pengrajin yang jual tenun jenis ini bahkan di Bali sekalipun. Pengrajin lebih banyak membuat untuk dipakai sendiri.
Fungsi kain tenun yang berasal dari daerah Bali ini pun sebatas dijadikan sebagai perlengkapan upacara keagamaan pada saat itu. Biasanya, kain ini dikenakan sebagai atasan penutup dada kaum perempuan saat ritual keagamaan.
Seiring perkembangan jaman, jenis kain yang mulanya hanya diperuntukkan sebagai sebagai pelengkap ritual saja, kini ini banyak dimanfaatkan oleh para pengrajin untuk membuat berbagai macam busana serta produk kerajinan yang bernilai jual tinggi.
Demikianlah informasi tentang keistimewan kain tenun rangrang dari nusa penida, Bali yang perlu anda ketahui. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.